SuaraJogja.id - Ratusan masyarakat memadati Masjid Gede Keraton Yogyakarta, Kamis (28/09/2023). Mereka berebut gunungan Grebeg Maulud atau Sekaten yang dibawa iring-iringan abdi dalem dari Keraton Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tak sedikit orang yang rela datang sejak pagi untuk bisa mendapatkan berkah dari uba rampe gunungan yang diperebutkan. Bahkan diantara mereka ada yang menginap di masjid tersebut demi bisa melihat prosesi grebeg tersebut.
Sebut saja Sutarno, warga Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Petani sekaligus pedagang sayuran ini mengaku menginap di masjid dari Rabu (27/09/2023).
"Saya ke sini [jogja] dari [rabu] kemarin, kan ada rebutan uang receh sama beras itu. Jadi kami menginap di sini," ujarnya.
Baca Juga: Peringati Malam 1 Suro, Ribuan Warga Mubeng Beteng Keraton Jogja
Laki-laki 38 tahun ini sengaja datang lebih awal karena ingin mengambil potongan bambu dari gunungan Sekaten yang diarak ke Masjid Gedhe Keraton yang berada di kompleks Kauman tersebut. Bukan tanpa alasan, dia mempercayai bisa mendapatkan berkah bila dapat potongan bambu tersebut.
Sebagai petani, dia bermaksud meletakkan potongan bambu tersebut ke kebun dan sawah miliknya. Dia berharap hasil buminya berlimpah.
"Ditaruh di kebun sama sawah, karena saya kan dagang sayur. Buat kesuburan, lancar rejeki," tandasnya.
Sutarno menambahkan, dia selalu datang ke Yogyakarta untuk melihat grebeg. Tak sendiri, dia mengajak keluarganya untuk melihat prosesi keagamaan yang dibalut dengan tradisi dan budaya tersebut.
"Bareng keluarga kesini. Tujuannya ya ingin ngrayah (berebut-red) gunungan," paparnya.
Sebelumnya Penghageng II KHP Widya Budaya KRT Rintaiswara mengungkapkan, pelaksanaan Grebeg Maulud tahun ini cukup istimewa. Dua gajah dihadirkan untuk mengiringi bregada prajurit dan tujuh gunungan.
Ketujuh gunungan pun dibagikan dalam prosesi grebeg. Yakni Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.
"Gunungan dibawa ke masjid gede, kepatihan dan pakualaman," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Sejarah dan Tradisi Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten yang Ricuh Hingga Menantu Pakubuwana Dicekik
-
Sejarah Gamelan Sekaten, Tradisi Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Solo
-
Jangan Lewatkan! Jadwal Lengkap Grebeg Suro Ponorogo 2024, Ada Reog hingga Larungan
-
Keraton Yogyakarta Kolaborasi dengan Platform Pariwisata Perkuat Promosi
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Dapur Soto Ludes Terbakar di Bantul, Kerugian Rp50 Juta
-
7 Tahun Sukses, INNSiDE by Melia Yogyakarta Perkuat Jalinan dengan 50 Perusahaan
-
Hasil Quick Count: Endah-Joko Pimpin Pilkada Gunungkidul, Raih 40,83 Persen Suara
-
Harda-Danang Menang Quick Count Pilkada Sleman 2024, Tim Kawal Rekapitulasi Hingga Penetapan KPU
-
Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan