SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat sudah ada sebanyak 21 kecamatan di DIY yang mulai terdampak kekeringan. Hal ini menyusul musim kemarau panjang yang masih melanda.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad menuturkan puluhan kecamatan yang terdampak kekeringan itu tersebar di sejumlah kabupaten. Di antaranya Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul dan Sleman.
"Iya jadi dampak kekeringan sudah mulai dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah," kata Noviar, Jumat (29/9/2023).
Tak tinggal diam, disampaikan Noviar, pihaknya sudah mulai bergerak untuk menyalurkan air bersih. Droping air bersih ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sementara ini.
"BPBD DIY sudah melakukan droping air ke Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo. Sudah mulai kota gunakan dana tanggap darurat di Kulon Progo," ujarnya.
BPBD DIY tidak hanya sendirian dalam mengatasi dampak kekeringan ini. Droping air bersih ke sejumlah titik kekeringan juga dilakukan bersama dengan Dinas Sosial (Dinsos) DIY.
"Ada 100 titik dilakukan droping air bersama Dinas Sosial dengan 35 tanki air bersih," terangnya.
Selain dari BPBD dan Dinsos DIY, kata Noviar, sejumlah elemen dan instansi lain pun memberikan perhatian terhadap dampak kekeringan ini. Masyarakat umum bekerja sama dengan TNI juga dalam melakukan droping air bersih.
Ia menuturkan masing-masing kabupaten terdampak kekeringan pun telah bergerak memberikan bantuan itu. Sehingga sampai sejauh ini masih dapat tertangani dengan cukup baik.
Baca Juga: Warga Bojonegoro Terima Bantuan Air Bersih dan Sumur Bor untuk Hadapi Kekeringan
Dalam kesempatan ini, Noviar meminta masyarakat tidak lengah atau bahkan sengaja melakukan berbagai aktivitas yang dapat memicu kebakaran. Apalagi misalnya dengan membakar sampah sembarang
"Fokus perhatian kami mengingatkan masyarakat agar tak bakar sampah sebab nanti berpotensi merembet ke kebakaran hutan. Di Srumbung Magelang, 37 hektar area semak terbakar, itu bukan wilayah DIY tapi ada di perbatasan maka kita turut bantu," terangnya.
Dari sisi kesehatan, pihaknya meminta masyarakat lebih menjaga imunitas masing-masing. Pasalnya kemarau berkepanjangan ini berdampak pula pada kesehatan masyarakat.
"Kekeringan sudah mengganggu kesehatan, angka pasien Ispa ini mulai naik," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas