SuaraJogja.id - Dampak kemarau berkepanjangan akibat El Nino hingga awal 2024 semakin terasa di DIY. Sebanyak 21 kapanewon atau kecamatan di DIY pun mengalami kekeringan.
Jumlah daerah rawan kekeringan yang semakin bertambah membuat sektor pertanian pun berpotensi gagal panen. Akibatnya potensi kemiskinan di DIY akan semakin tinggi.
“BMKG DIY memperkirakan musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih panjang, akibat pengaruh dampak El-Nino. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada daerah rawan kekeringan dan berpotensi menyebabkan turunnya hasil dan bahkan gagal panen," papar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (29/09/2023).
Menurut Sultan, perlu mitigasi dan langkah nyata dan antisipatif terhadap bencana agar tidak menjadi transmisi kemiskinan. Sebab berdasarkan data Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah penduduk miskin di DIY hingga Maret 2023 lalu masih sekitar 448 ribu orang atau sebesar 11,04 persen dari total 3,6 juta penduduk di DIY.
Karenanya Pemda mencoba mengantisipasi meningkatnya angka kemiskinan akibat bencana dengan Program Sitangki yaitu Siap Tangkas Tangguh Atasi Kekeringan. Program itu digulirkan guna memenuhi kebutuhan akan air bersih dan pengaturan pola tanam sehingga meminimalkan dampak buruk bagi masyarakat.
"Program tersebut pun dilakukan dengan koordinasi dan kerja sama seluruh stakeholder serta unsur pentahelix," tandasnya.
Selain Sitangki, lanjut Sultan, Pemda juga memanfaatkan Sultan Ground (SG) dan Pakualaman Ground (PAG) untuk meningkatkan kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan. Pemda memberikan hak anggaduh kepada para lurah untuk menggunakan SG dan PAG dalam rangka mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.
Bantuan BKK Kalurahan Urusan Pertanahan dengan sasaran penerima manfaat adalah keluarga miskin juga dilakukan. Dengan demikian pemanfaatan tanah kalurahan yang digunakan untuk sektor pertanian dapat dipantau dan dihitung secara berkala, efisien, efektif dan transparan.
“Guna memonitor pemanfaatan tanah kalurahan tersebut, dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geospasial,” imbuhnya.
Baca Juga: BPBD DIY Catat 21 Kecamatan Terdampak Kekeringan, Droping Air Mulai Digencarkan
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat