SuaraJogja.id - Kekeringan di Gunungkidul kian meluas, warga yang terdampak pun kian banyak. Total hingga sekarang sudah ada sektiar 118.000 jiwa yang berasal dari 16 kapanewon berpotensi mengalami krisis air bersih. Dan hanya Kapanewon Wonosari dan Playen yang tidak terdampak kekeringan.
"Di 16 kapanewon lainnya, ada warganya yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi, Selasa (3/10/2023).
Hujan pun tak kunjung turun sehingga warga yang kesulitan mendapatkan air bersih juga kian banyak. Oleh karenanya, Pemkab Gunungkidul akhirnya memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat kekeringan hingga 30 November 2023.
Sumadi menyebut, hingga sekarang sudah lebih dari 2.000 tangki air bersih yang disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Ribuan tangki air yang didistribusikan tersebut tak hanya dilakukan oleh BPBD namun juga Dinas Sosial, PDAM dan juga lintas instansi ataupun lembaga swasta.
Baca Juga: Disaat Ratusan Pedagang Pasar Gunungkidul Deklarasi Dukung Prabowo Jadi Presiden
"status siaga darurat kekeringan sudah berakhir pada 30 September 2023,"tambahnya.
Melihat situasi terkini dan prediksi dampak El Nino yang semakin lama, maka berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan ada perpanjangan selama dua bulan. Dan perpanjangan akan berlaku hingga 30 November 2023. Saat ini, surat perpanjangan status darurat kekeringan tersebut tengah diproses di Bagian Hukum, Setda Gunungkidul.
Meski ada perpanjangan masa darurat kekeringan, namun Sumadi memastikan dan memang belum ada peningkatan menjadi awas maupun tanggap darurat kekeringan. Bahkan dalam pembahasan APBD Perubahan 2023 tidak mengajukan penambahan anggaran.
"Tapi, kalau dana droping habis, maka bisa meminta tambahan lewat pagu Belanja Tak Terduga. Status siaga dirasa masih mencukupi untuk penanganan masalah krisis air bersih di Gunungkidul," katanya.
Sumadi mengakui BPBD sendiri tahun ini mengalokasikan sebanyak 1.060 tangki sudah tersalurkan sebanyak 450 tangki. Penyaluran air bersih juga dilakukan oleh kapanewon dan bantuan pihak ketiga. Sehingga ketika ditotal sudah hampir 2.700an tangki yang disalurkan ke masyarakat.
Baca Juga: Puluhan Warga di Girisubo Gunungkidul Keracunan, Satu Bocah Tewas
Kepala Jawatan Sosial Kapanewon Tepus, Joko Santoso mengatakan, kapanewon mengalokasikan dana droping untuk 450 tangki. Dan sejak Juni hingga saat ini sudah ada 400 tangki yang disalurkan ke masyarakat di Kalurahan Purwodadi, Tepus dan Sidoharjo.
"Adapun bantuan droping yang tersisa tinggal 50 tangki dan akan disalurkan di bulan ini. Target selesai bulan Oktober,"tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan