Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 05 Oktober 2023 | 18:52 WIB
Kepala L2Dikti Wilayah V DIY, Aris Junaidi menyampaikan tentang Merdeka Belajar di Yogyakarta, Kamis (05/10/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Sebanyak 101 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di DIY saat ini sudah mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar. Namun dalam penerapan program yang digagas Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, masih banyak kampus yang sulit menyesuaikan kurikulum baru.

"Penyesuaian kurikulum belum bisa dilakukan semua prodi (program studi-red)," ujar Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY, Aris Junaidi dalam Akselerasi Implementasi Merdeka Belajar di Yogyakarta, Kamis (05/10/2023).

Padahal menurut Aris, ada lebih 800 prodi di 101 PTS di DIY. Namun perbedaan kualitas prodi di masing-masing PTS membuat penyesuaian kurikulum merdeka belajar tidak bisa serta merta diterapkan.

Belum lagi banyak prodi yang hingga kini belum menjalin kerjasama dengan dunia industri atau dunia kerja. Padahal sesuai program Merdeka Belajar, kampus-kampus harus menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder agar mahasiswanya bisa ikut magang dan melakukan riset dan penelitian di dunia industri.

Baca Juga: KOKAM DIY Dibekukan PP Pemuda Muhammadiyah, Apa Itu KOKAM?

"Karenanya kita dorong prodi-prodi di diy untuk kerjasama dengan dunia industri," tandasnya.

Sementara Tim Kampus Merdeka Mandiri, Niki Prastomi mengungkapkan, pemerintah terus mendorong perguruan tinggi di Indonesia menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka(MBKM) Mandiri. Sebab saat ini program tersebut masih didukung penuh pemerintah.

"Kita bekerjasama dengan l2dikti mengakomodir kampus bila mengalami kendala-kendala mbkm mandiri," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Optimalkan Bonus Demografi, Karang Taruna DIY Dorong Inovasi Sosial di Kalangan Anak Muda

Load More