Para pemain PSS Sleman saat menghadapi Bhayangkara FC dalam laga pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Maguwoharjo, Minggu (13/08/23). (Liga Indonesia Baru)
Saat ini, Bhayangkara FC masih berstatus sebagai penghuni juru kunci klasemen. Penyebabnya ialah macetnya lini serang. Sebab dari 15 laga, mereka baru bisa mencetak 11 gol.
Jumlah ini menjadi yang paling sedikit dibandingkan seluruh kontestan Liga 1 lainnya. Itulah sebabnya, The Guardian butuh striker baru yang bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan.
5. Borneo FC
Meskipun berstatus sebagai pemuncak klasemen sementara Liga 1, Borneo FC juga punya masalah lini serang. Mereka tak memiliki striker andal setelah ditinggal Matheus Pato.
Saat ini, pencetak gol terbanyak Pesut Etam ialah Stefano Lilipaly. Padahal, pemain kelahiran Belanda ini berposisi sebagai sayap. Dia mencetak enam gol dan delapan assist.
Kontributor: Muh. Faiz Alfarizie
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini, Anti Gagal Klaim Saldo Gratis untuk Warga Jogja
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?