SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY menggencarkan program jaminan pangan masyarakat (jampangmas). Hal ini menyikapi lahan pertanian yang kian menipis.
"Jampangmas menjadi pintu masuk yang sangat penting, kita sama-sama tahu, bicara DIY saat ini lahan pertanian pangan berkelanjutan dari hari ke hari turun terus, rata-rata 150-250 hektare per tahun. Lahan turun terus sementara yang membutuhkan pangan ini hari ke hari tidak berkurang malah bertambah terus," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto ditemui di Kantor Kalurahan Triharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (14/10/2023).
Oleh sebab itu, disampaikan Sugeng harus ada pemikiran dan pola kebijakan yang diterapkan pemerintah. Agar kemudian apapun situasinya kondisi pangan tetap selalu tercukupi.
Apalagi saat ini hampir di seluruh negara di dunia juga mengalami krisis pangan. Ekspor pangan juga mulai dibatasi untuk berkonsentrasi dengan kebutuhan pangan masyarakat sendiri.
"Bencana kelaparan tidak boleh terjadi. Belum lagi ada perubahan iklim juga, el nino yang memicu minimnya curah hujan jadi perhatian," ujarnya.
Sugeng menyatakan bahwa pangan tidak cukup hanya tercukupi secara kuantitas. Melainkan juga harus terjaga kualitasnya yakni berbasis B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman).
"Intinya pangan harus selalu tersedia dalam kondisi yang cukup tak hanya secara kuantitas tapi juga cukup secara kualitas. Jadi makan tidak sekadar kenyang tapi makanan yang dimakan harus berkualitas," katanya.
Jampangmas sendiri akan memaksimalkan seluruh potensi bahan pangan yang ada. Sehingga masyarakat dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki secara mandiri.
"Kalau pangan secara menyeluruh ya semua subsektor yang menghasilkan pangan dari masyarakat dari buah, ternak, sayur, perkebunan. Artinya jampangmas lebih khusus kepada bagaimana penyediaan atau jaminan pangan dalam bentuk pangan pokok. Jadi beras padi," ujarnya.
Baca Juga: Semarakkan Hari Jadi ke-77, Kalurahan Triharjo Bantul Luncurkan Program Jampangmas
Lurah Triharjo Suwardi menambahkan bahwa warga Triharjo didorong untuk terus mampu meningkatkan produksi pangan di wilayahnya. Dengan mengelola lahan pertanian serta pekarangan secara mandiri.
"Jadi kami masyarakat Triharjo harus memahami bahwa kita membutuhkan pangan yang setiap saat harus tersedia, dan ketersediaan pangan harus disikapi dari sekarang. Makan apa yang ditanam, dan tanam apa yang dimakan. Semua masyarakat harus bisa mengelola lahannya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya sendiri," ungkap Suwardi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
Terkini
-
Rahasia Menang DANA Kaget: 3 Link Rp299 Ribu Menanti, Ikuti Strategi Ini!
-
Radiasi Cesium-137 di Cikande Bisa Bertahan 30 Tahun, Pakar Ingatkan Bahayanya
-
Skema Baru Prabowo: Dana Rp200 T Siap Cair, Kampus Jogja Jadi 'Problem Solver' Industri
-
Bukan Asal Manggung! Ini 7 Spot Resmi Pengamen di Malioboro, Ada Lokasi Tak Terduga
-
Nataru 2025: Pemerintah Gercep Benahi Infrastruktur, AHY Janjikan Libur Aman dan Nyaman!