SuaraJogja.id - Politik dinasti menjadi isu yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya kasus di mana anggota keluarga dari seorang pejabat atau politisi terpilih juga turut terjun ke dunia politik.
Menanggapi ramainya politik dinasti menuju Pilpres 2024, Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim menyebut bahwa secara sejarah politik dinasti itu sudah ada dimana pun dan di berbagai era.
"Kalau kita lihat sejarah, politik dinasti itu ada dimana pun dan ada di era kapanpun ya. Di Amerika ada [John F] Kennedy, ada [George W] Bush," kata Abdul dalam Pojok Bulaksumur dengan tema Antisipasi Konflik Pemilu, di kompleks UGM, Jumat (27/10/2023).
Dalam kesempatan ini, Gaffar tidak menyoroti keberadaan atau kemunculan politik dinasti tersebut. Melainkan seberapa kuat rekayasa yang kemudian muncul sejalan dengan kehadiran politik dinasti itu.
Menurutnya politik dinasti itu muncul ketika ada pengalihan dari bakat, kesempatan hingga kemudian training politik yang dinikmati oleh anak-anak tertentu. Dalam hal ini adalah anak-anak dari orang yang sudah berkecimpung di dunia politik.
"Dan ya itu mau kita apakan lagi, itu bagian dari rezeki yang diberikan Tuhan bagi dia. Training langsung dalam proses politik itu tidak bisa dihindarkan," ucapnya.
"Persoalannya adalah apakah proses ketika seseorang sampai betul-betul ke proses kandidasi itu berjalan dengan fair atau tidak," imbuhnya.
Jika menilik negara-negara demokrasi maju, kata Gaffar, perjalanan seseorang dalam membentuk yang disinyalir sebagai politik dinasti itu lebih fair. Tanpa kemudian ada rekayasa terhadap regulasi dan semacamnya.
"Jadi bagi saya persoalannya bukan politik dinasti as such ya, dinasti sebagai dinasti itu sendiri, tapi bagaimana politik dinasti itu dimungkinkan untuk berlangsung. Nah di Indonesia itu agak kurang sehat masalahnya, kita lihat gejalanya sudah ditingkat-tingkat lokal," ungkapnya.
Baca Juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, PKS Teriak-teriak Politik Dinasti di Acara Relawan AMIN
Isu politik dinasti mencuat menyerang sosok Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka jelang penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.
Apalagi, kini putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi maju sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) mendampingi bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?