SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menstabilkan
harga gula pasir di pasaran melalui kegiatan pasar murah yang dijadwalkan digelar di 17 kapanewon (kecamatan) di Sleman pada November 2023.
"Saat ini harga gula pasir di pasar terus naik dan mencapai sekitar Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram, dan bisa semakin meninggi di tingkat pengecer," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Sleman Kurnia Astuti di Sleman, Selasa.
Menurut dia, harga gula pasir yang tinggi ini dikarenakan pasokan gula pasir mengandalkan dari Jawa Timur, karena produksi pabrik gula di Madukismo Yogyakarta sudah selesai.
"Disperindag Sleman telah merencanakan menggelar pasar murah pada pertengahan November di 17 kapanewon untuk membantu menstabilkan harga gula pasir," katanya.
Kurnia mengatakan, pasar murah yang akan lebih fokus pada penstabilan dan ketersediaan stok beras dan gula pasir juga akan dilakukan menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Harga gula pasir yang akan dijual di pasar murah, kami juga koordinasikan dengan Bulog. Biasanya kami jual lebih murah Rp2.000 dari harga pasaran sebab, ada reduksi biaya distribusi yang kami lakukan," katanya.
Sebelumnya Kepala Disperindag Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan bahwa dalam kegiatan pasar murah pihaknya akan melakukan penambahan stok barang yang ditawarkan selain beras.
"Yang sudah pasti penambahan stok gula pasir. Mempertimbangkan harga gula pasir di pasaran belakangan mengalami lonjakan," katanya.
Mae mengatakan, agar pasar murah ini dapat tepat sasaran dan adil, ada pembatasan jumlah barang yang boleh dibeli.
"Pembatasan jumlah diberlakukan untuk beberapa komoditas, seperti beras kualitas medium dan premium dibatasi maksimal 10 kilogram per orang," katanya.
Kemudian gula pasir dan minyak goreng juga dilakukan pembatasan jumlah pembelian.
"Gula pasir maksimal per orang hanya boleh lima kilogram, minyak goreng per orang maksimal pembelian dua liter, tepung terigu maksimal lima kilogram per orang, dan telur ayam maksimal dua kilogram per orang," katanya.
Penawaran harga untuk beras bervariasi sesuai kualitasnya, beras medium Rp51.000 (5 kilogram), beras premium Beraskita Rp58.000 (5 kilogram) dan beras premium Bawana Rp59.000 (5 kilogram).
Gula pasir Maniskita Rp12.000 (1 kilogram), minyak goreng Minyakkita Rp11,500 (1 liter), tepung terigu Tulip Rp8.500 (1 kilogram), telur ayam Rp22.000 (1 kilogram).
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Analisis Tajam Sabrang Letto: Kasus Tom Lembong Jadi Pertaruhan: Wasit Tak Adil!
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo