Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 02 November 2023 | 16:54 WIB
Pantai selatan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah melakukan analisa kebutuhan alat sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) tsunami di sepanjang pantai selatan dan masih kekurangan sebanyak 45 unit.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto di Bantul, Kamis mengatakan, jumlah EWS tsunami yang dimiliki dan terpasang di wilayah pantai selatan Bantul baru 29 unit, namun untuk kebutuhan idealnya sesuai dengan kondisi saat ini masih kekurangan.

"Karena EWS itu diadakan sudah sekian tahun lalu, dengan perkembangan zaman itu ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai, sehingga setelah kita analisa itu kebutuhan yang masih kurang sebanyak 45 EWS tsunami," katanya.

Meski demikian, kata dia, sampai dengan tahun ini, pihaknya belum bisa membeli atau melakukan pengadaan EWS tsunami, karena harganya mahal, sementara anggaran yang dialokasikan untuk BPBD Bantul terbatas.

Baca Juga: Bakamla RI Bakal Membangun Stasiun Sistem Peringatan Dini di Ketapang Lampung Selatan

"Namun ke depan tentunya kita akan menganggarkan lebih banyak lagi, termasuk EWS tsunami juga kita masih tetap mengusulkan ke APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) maupun pusat, walaupun kapan bisa terealisasi yang penting kita mengusulkan," katanya.

Selain EWS tsunami, kata dia, untuk detektor banjir dan longsor yang dilengkapi dengan sistem peringatan dini jumlahnya masih terbatas, sehingga ke depan perlu dilakukan penganggaran dan pengadaan alat, mengingat potensi banjir dan longsor di Bantul.

"Untuk EWS banjir kita ada lima titik, kondisinya cukup baik walaupun kadang kadang rusak kita perbaiki, kita ada teknisi EWS, termasuk EWS longsor juga Bantul punya dua, kemudian punya provinsi ada tiga, sehingga ada lima titik di Bantul," katanya.

Dia mengatakan, akan tetapi untuk alat EWS tanah longsor sering mengalami kerusakan, sehingga butuh perbaikan dan perawatan rutin.

"Kalau EWS longsor ini kita sedang melakukan kajian di sekitar Makam Raja-Raja Imogiri, tahun ini kita ada pengadaan EWS banjir dan longsor di satu titik, ke depan tentunya akan dianggarkan lebih banyak lagi, karena potensi longsor, potensi banjir yang ada di Bantul banyak," katanya.

Baca Juga: Jelang Kampanye Pilpres 2024, Bawaslu Bantul Ingatkan Personelnya Awasi Ketat di Tingkat Desa

Load More