SuaraJogja.id - ADA (24) perempuan asal Kalurahan Trihanggo Kapanewon Gamping Sleman ini gelap mata. Perempuan ini sering mengajak pacarnya yang juga berjenis kelamin perempuan di apartemen dan bahkan berlibur ke Bali.
Dan untuk mengajak pacarnya ke Jogja ataupun berlibur ke Bali, ADA nekat mencuri uang di tempat bekerjanya. Kebetulan ADA dipercaya menjadi kasir di sebuah toko kelontong di Kapanewon Gamping Kabupaten Sleman.
"Pacar sesama jenis pelaku itu tinggalnya di Jakarta,"terang Kapolsek Gamping AKP Dwi Rio Andrian, Jumat (3/11/2023).
Akibat perbuatannya tersebut, toko tempatnya bekerja terpaksa mengalami kerugian hingga Rp 700 juta. Perempuan berambut cepak mirip laki-laki ini akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia terpaksa diamankan polisi usai dilaporkan pemilik toko.
Kasus tersebut terbongkar usai pemilik usaha melakukan audit, ternyata uang hasil penjualannya berkurang. Pihak toko kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Hingga akhirnya diketahui pelakunya adalah orang dalam yaitu ADA
"Dia sudah mengakui melakukan kejahatan itu,"terangnya.
Pelaku sebenarnya sudah bekerja di toko kelontong yang berada di Ambarketawang Gamping Sleman tersebut selama tiga tahun. Karena karyawan lama maka ADA kemudian dipercaya sebagai kasir.
Namun, saat diberi kepercayaan mengelola keuangan perusahaan pelaku justru menggelapkan uang dari hasil penjualan. Pelaku memang cukup cerdik untuk mengelabui pemilik toko agar tidak mengetahui aksinya.
Pelaku melakukan penggelapan secara berkala, mulai dari bulan Februari hingga bulan September 2023. Jumlah yang diambilpun berbeda-beda dan caranya dengan memanfaatkan kelengahan sistem yang digunakan di toko tersebut.
Baca Juga: PSS Sleman Pinjamkan Dua Pemain, Salah Satunya ke Klub Liga 2
"Selama tujuh bulan dari bulan Februari sampai bulan September mengambil uang. Kalau ditotal jumlahnya kurang lebih Rp 700 juta,” lanjutnya
Kanit Reskrim Polsek Gamping Iptu Lili Mulyadi, menambahkan pelaku ADS nekat melakukan itu karena suka berfoya-foya, judi online bahkan dugem. Selain itu, uang hasil penggelapan juga digunakan untuk membiayai pacarnya jalan-jalan.
Uang hasil kejahatannya tersebut kemudian digunakan untuk bersenang-senang bersama pacarnya. Di mana pelaku meskipun seorang perempuan diketahui memiliki pacar perempuan di Jakarta.
"Pacarnya itu sering diminta oleh pelaku ke Yogyakarta,"ujarnya.
Bahkan pacar oerempuannya itu beberapa kali diajak liburan ke Bali. Namun semua ongkos dan sewa apartemen ditanggung pelaku dari uang hasil kejahatan penggelapan uang perusahaan.
“pelaku melakukan aksi penggelapan uang karena ada kesempatan,"tambahnya.
Perusahaan tempat pelaku bekerja tidak melakukan pengecekan keuangan secara berkala tiap minggu maupun tiap bulan sehingga memudahkan pelaku mencuri uang.
Modusnya dengan berpura-pura log-in sistem komputer saat bekerja dan mengurangi uang yang seharusnya disetorkan ke perusahaan. Pencurian uang ini dilakukan pelaku hampir setiap hari.
"Uang yang diambil setiap harinya berkisar antara 4-5 juta rupiah,'ungkapnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa