SuaraJogja.id - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Museum Sonobudoyo menyelenggarakan agenda rutin akhir tahun, yaitu Annual Museum Exhibition (AMEX) 2023. Agenda ini sekaligus memperingati hari ulang tahun Museum Sonobudoyo yang genap berumur 88 tahun.
Pameran temporer AMEX tahun 2023 kali ini bertajuk "Beyond the Border, Connecting Cultures." Tema ini bercerita mengenai interkoneksi budaya yang dihasilkan perdagangan maritim di Asia Tenggara, khususnya di Nusantara.
Termasuk melampaui batas-batas wilayah dan teritorial, para penguasa lautan dari penjuru Asia Tenggara dan berbagai belahan dunia mengembara untuk melakukan perdagangan di Asia Tenggara.
"Jadi tanggal 6 November 2023 ini genap berusia 88 tahun. Seperti agenda rutin tahunan, ini digelar juga AMEX, sebagai bagian dari kita mempresentasikan hasil-hasil kerja kita selama ini. Termasuk memberikan satu edukasi dan hiburan kepada masyarakat melalui pameran," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi ditemui di Museum Sonobudoyo, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Segambreng Tugas Erick Thohir Selama Gantikan Luhut, Rasakan Jadi Menteri 'Segala Urusan' Ad Interim
Dian menjelaskan pameran ini akan menampilkan koleksi tentang peristiwa-peristiwa-peristiwa transformasi perdagangan budaya maritim masa lalu. Hingga kemudian bisa menghasilkan interkoneksi semua budaya yang ada di dunia saat itu.
"Mulai dari kepercayaan keyakinan, seni budaya, keberlanjutan budaya, jejak kejayaan, jejak peradaban. Ini komplit semua ada di sini," ucapnya.
Pameran AMEX 2023 ini terdiri dari 8 ruangan dengan subtema berbeda di setiap ruangannya. Ruang 1 adalah Religion, Faith, And Belief.
Ruang 2 berisi Kisah Ramayana: dari literasi hingga seni; Ruang 3 Memahami Angkasa; Ruang 4 Sang Bahtera Penghubung; Ruang 5 Keramik, Komoditas dan Perdagangan; Ruang 6 Kisah Sehelai Kain; Ruang 7 berisi Traces of Glory, sedangkan Ruang 8 adalah ruang interaktif.
"Kami berharap dengan diselenggarakannya pameran ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai hubungan dan keragaman budaya akibat globalisasi jaringan perdagangan maritim. Semoga mampu menginspirasi dan meningkatkan rasa cinta dan bangga pada kekayaan warisan budaya Indonesia serta menambah cakrawala pengetahuan pada keragaman budaya yang menjadi identitas masing-masing negara Asia Tenggara." ujarnya.
Kepala Museum Sonobudoyo, Setyawan Sahli, menambahkan bahwa pameran kali ini juga bertujuan untuk menampilkan lebih banyak koleksi museum ke masyarakat. Pasalnya selama ini baru 2 persen dari seluruh koleksi Museum Sonobudoyo yang dipamerkan.
"Koleksi Museum Sonobudoyo itu jumlahnya 63 ribu, yang bisa dipamerkan hanya 2 persen saja sekitar 1500-2000 koleksi. Selebihnya ngendon di storage. Sehingga kita untuk mengeluarkan yang lebih di storage itu kita adakan pameran yang sifatnya tematik di pameran AMEX," ungkap Setyawan.
Tema "Beyond the Border, Connecting Cultures" itu dipilih berlandaskan semangat kolaborasi. Selain juga untuk upaya edukasi ke masyarakat terkait kondisi hubungan internasional di masa lalu.
"Ide awal dari pameran kali ini berasal dari keinginan untuk menyelenggarakan sebuah pameran yang berkolaborasi dengan instansi maupun non instansi lain terkait untuk menggambarkan hubungan: internasional di masa lalu. Bermula dari hal tersebut, ide pameran kemudian dikembangkan dan menghasilkan sebuah tema besar mengenai Globalisasi Jaringan Perdagangan Maritim", tandasnya.
Pengunjung dapat menikmati pameran ini mulai tanggal 7 November - 30 Desember 2023, dengan pelayanan kunjungan pukul 09.00-21.00 WIB. Pengunjung dapat menikmati pameran ini dengan menunjukkan tiket masuk Museum Sonobudoyo.
Berita Terkait
-
Renovasi Museum Wayang Bakal Habiskan Rp 30 Miliar, DPRD DKI: Biar Dikunjungi Milenial
-
Indonesia Komitmen Perkuat Industri Pelayaran dan Peran Perempuan di Sektor Maritim
-
Kisah Masa Kecil Luhut, Kepalanya Pernah Dielus Soekarno hingga Diseruduk Kerbau
-
Gantikan Luhut, Ini Sederet Tugas yang Dipegang Erick Thohir
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
Terkini
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai