SuaraJogja.id - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyoroti isu terkait dengan kerukunan umat beragama di Indonesia. Menurutnya masih ada banyak aspek yang perlu untuk ditingkatkan ke depan.
Hal ini disampaikan Ganjar saat hadir secara daring dalam acara Doa dan Dialog Kebangsaan yang dilaksanakan oleh Pijar serta komunitas keumatan serta Ormas Kristiani Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Selasa (14/11/2023).
"Pendidikan itu akan sangat baik kalau kemudian kita bisa mewujudkan dalam sebuah implementasi yang di masyarakat bisa dirasakan, yaitu kerukunan. Antar anak bangsa, antar umat beragama, lalu memberikan kebebasan untuk berekspresi apalagi beribadah," kata Ganjar.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan bahwa negara sudah barang tentu harus hadir menjamin semua kelompok masyarakat di Indonesia dapat beribadah sesuai dengan haknya. Apalagi ibadah itu sudah dijamin oleh konstitusi.
"Maka kalau kemudian hari ini cerita ibadah itu sering kali banyak hal dikoreksi melalui SKB, rasa-rasanya ibadah itu kan dijamin oleh konstitusi ya, mestinya yang tidak sesuai dengan konstitusi juga mesti kita hilangkan," ujarnya.
"Ini posisi penting hari ini yang kita semuanya mesti mengingatkan di antara kita sehingga keputusan bisa kita ambil," imbuhnya.
Kerukunan umat beragama, kata Ganjar, memang begitu penting untuk selalu dirawat dalam kehidupan bernegara. Menurutnya masih perlu banyak hal yang diperbaiki untuk itu.
Pasalnya saat ini diungkapkan Ganjar bahwa Indonesia berada di posisi 166 dari 198 negara dalam ranking toleransi beragama.
"Menurut saya kita harus tingkatkan itu," tegasnya.
Baca Juga: Mahfud MD Bertemu Relawan di Jogja, Ini yang Dibahas
Upaya peningkatan itu harus dibarengi dengan pendidikan yang ada untuk generasi penerus bangsa. Terkhusus dengan menghadirkan pendidikan agama yang layak.
"Fasilisitasi terhadap pendidikan-prndidikan yang ada di negara kita perlu juga menghadirkan pendidikan agama dan fasilitas gurunya yang sering kali ini tidak tercukupi di beberapa tempat," tuturnya.
Pendirian rumah ibadah juga tak luput dari sorotannya. Ia menilai kehadiran rumah ibadah perlu lebih dipermudah agar dapat mengakomodir kelompok masyarakat tertentu dalam beribadah.
"Pentingnya silaturahmi antar kelompok agama, seperti forum kerukunan amtarumat beragama, termasuk pentingnya FKUB muda," ucapnya.
Berita Terkait
-
Marak Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di beberapa Wilayah, Begini Respon Sandiaga Uno
-
Kisah di Balik Jokowi Suguhkan Es Laksamana Mengamuk untuk Para Capres di Istana Negara, Bermula dari Konflik
-
Sejarah dan Makna Batik Parang yang Dikenakan Tiga Bacapres Saat Makan Siang Bareng Jokowi di Istana Negara
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi