SuaraJogja.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kulon Progo, menyebut angka kemiskinan di wilayah ini turun 0,75 persen dari 16,39 persen pada 2022 menjadi 15,64 persen pada 2023.
Kepala BPS Kulon Progo Sumarwiyanto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional terbaru 2023 ada tren positif terhadap angka kemiskinan.
"Angka kemiskinan di Kulon Progo pada Maret 2023 ini mencapai 15,64 persen atau turun 0,75 persen jika dibandingkan angka kemiskinan di Maret 2022. Adapun saat itu angka kemiskinan Kulon Progo mencapai 16,39 persen," kata Sumarwiyanto.
Ia mengatakan penurunan kemiskinan di Kulon Progo termasuk paling tinggi di DIY, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Begitu pula jika dilihat berdasarkan kurun waktu 10 tahun terakhir dengan penurunan mencapai 7,68 persen.
Baca Juga: DIY Sudah Hujan Deras, Kulon Progo justru Perpanjang Darurat Kekeringan, Kenapa?
"Namun angka kemiskinan di Kulon Progo masih yang tertinggi di DIY," katanya.
Kendati demikian, lanjut Sumarwiyanto, angka kemiskinan Kulon Progo hanya selisih 0,04 persen dibandingkan dengan Gunungkidul. Adapun angka kemiskinan Gunungkidul pada 2023 ini mencapai 15,6 persen.
Secara jumlah penduduk, ada 70.735 jiwa warga Kulon Progo yang dikatakan hidup di bawah garis kemiskinan, dengan pendapatan sebesar Rp416.870 per kapita per bulan.
"Jika pengeluarannya di bawah itu maka dikatakan miskin," katanya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mensyukuri penurunan signifikan angka kemiskinan menurut survei BPS. Meski untuk seluruh DIY, kemiskinan di wilayah ini masih yang paling tinggi.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Pastikan Upah Minimum Provinsi DIY Naik, Berapa Besarannya?
Ia mengatakan upaya menurunkan angka kemiskinan masih harus terus dilakukan, salah satunya lewat berbagai program pemberdayaan.
Berita Terkait
-
Rp30 Triliun Zakat: Benarkah Cukup untuk Hapus Kemiskinan Ekstrem?
-
Antam Perkuat Peran BUMN dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Safari Ramadan dan Pasar Murah
-
5 Rencana Sekolah Rakyat Prabowo: Punya Misi Putus Rantai Kemiskinan
-
Sekolah Rakyat untuk Memutus Mata Rantai Kemiskinan, Prabowo: Anak Tidak Boleh Jadi Pemulung
-
Kajian DEN: MBG Ciptakan 1,9 Juta Lapangan Kerja, Tekan Kemiskinan Capai 5,8 Persen
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
-
Hasto Wardoyo Jamin Takbir Keliling Tak Ganggu Lalu Lintas Jogja, Tapi Ada Syaratnya