SuaraJogja.id - Bencana kekeringan di musim peralihan dari panas ke musim hujan masih dirasakan sejumlah wilayah di Kabupaten Kulon Progo. Padahal DI Yogyakarta sudah diguyur hujan deras sejak Senin (13/11/2023).
Meski begitu, BPBD Kulon Progo tetap memperpanjang status darurat kekeringan yang terjadi di wilayah setempat. Bukan tanpa alasan status darurat ini diperpanjang, mengingat hujan yang terjadi pada satu pekan ke depan tak menjamin air tanah milik warga di Kulon Progo terisi cepat.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulon Progo, Winarta menjelaskan bahwa status perpanjangan darurat kekeringan ini dilakukan sejak 10-25 November 2023. Dropping air ke sejumlah wilayah terdampak masih dilakukan OPD setempat.
"Dropping air saat ini belum menurun [meski musim hujan tiba], masih banyak yang membutuhkan. Meski sekarang sudah turun hujan, apabila benar hujan dan baru satu atau dua hari, ya belum mampu memberikan sumber air ke masyarakat," ujar Winarto dikutip dari Harianjogja.com---jaringan Suarajogja.id, Selasa (14/11/2023).
BPBD akan terus mengirimkan air bersih kepada warga yang hingga pertengahan November ini masih membutuhkan air untuk keperluan mereka sehari-hari. Di sisi lain hujan di Kulon Progo belum semuanya merata.
Terdapat tiga kapanewon atau kecamatan yang masih membutuhkan dropping air, di antaranya Kapanewon Samigaluh, Kokap dan juga Girimulyo.
"Setelah semua kebutuhan itu dirasa cukup dan warga tak lagi meminta kiriman. Program dropping nanti kami hentikan," terang dia.
Seperti diketahui, Kulon Progo merupakan wilayah di DIY yang cukup terdampak ketika musim panas. Letaknya yang berada di pinggir dengan pantai memang tak jarang memicu terjadinya musim panas panjang. Kondisi wilayahnya memang berbeda jauh dari Gunungkidul yang banyak berada di lintasan perbukitan, meski begitu, baik Kulon Progo dan Gunungkidul merupakan dua wilayah yang paling merasakan dan mengalami kekeringan.
Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Kulin Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan bahwa memang beberapa wilayah masih membutuhkan bantuan air bersih. Maka dari itu status darurat kekeringan perlu diperpanjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street
-
UGM Angkat Bicara, Ini Kronologi Lengkap Acara Roy Suryo dkk di UC Hotel Tak Difasilitasi Penuh
-
Pemkab Gunungkidul Tidak Naikkan PBB 2025 Demi Ekonomi Warga, Tapi Ingat Deadline-nya
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!