Andi menambahkan, UGM memiliki Standar Operational Procedure (SOP) terkait kedatangan capres/cawapres ke UGM menjelang Pemilu 2024. Bila konteks kedatangan mereka untuk kampanye maka mereka harus diundang oleh UGM.
Selain itu peserta acara harus merupakan mahasiswa UGM. Capres/cawapres pun tidak boleh melakukan mobilisasi massa dan membawa alat peraga kampanye.
"Jadi SOP sudah ada bahkan sebelum peraturan KPU diubah menurut keputusan MK. Pasca keputusan mk, kami sudah punya sop untuk kampanye di kampus meski sampai saat ini belum ada yang menggunakan itu karena izin dari rektor juga dari dekan," tandasnya.
Sementara terkait unggahan obrolan di sosmed yang mengatasnamakan rektorat, menurut Andi, UGM tidak akan memperpanjang masalah tersebut ke ranah hukum. Namun UGM meminta panitia penyelenggara untuk mengklarifikasi masalah tersebut.
Baca Juga: Hadir Dalam Pengukuhan Guru Besar UGM, Ganjar Pranowo Soroti Persoalan BUMN
Apalagi panitia penyelenggara merupakan alumni dari UGM. Sebagai lembaga publik dan pendidikan, UGM ingin memberikan proses belajar kepada pihak panitia penyelenggara untuk tidak sembarangan menggunakan nama UGM. Sebab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka yang terdampak tidak hanya panitia sebagai alumni namun juga pegawai, alumnus lain dan mitra UGM.
"Kami sebagai salah satu lembaga publik sadar ini sebagai bentuk rasa sayang masyarakat ke kami supaya kami selalu netral. Tidak ada keinginan untuk menempuh jalur hukum. Saya sudah bicara dengan alumni dan juga penyelenggara untuk klarifikasi, jadi bukan ugm. Jadi itu bentuk pembelajaran ke panitia untuk klarifikasi," imbuhnya.
Respon Anies Baswedan
Sementara itu di kesempatan lain, Anies Baswedan menilai seharusnya kampus dapat bersifat netral. Ia enggan berkomentar banyak terkait kejadian tersebut.
"Media bisa menilai, seharusnya kampus netral. Itu saja, seharusnya netral," ujar Anies saat ditemui setelah forum Ijtima Ulama 2023 di Pesantren Az-Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu (18/11/2023).
Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual Mantan Dosen UGM Eric Hiariej Tak Berlanjut ke Ranah Hukum, Ini Sebabnya
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Siapa yang Paling Menghibur? Prabowo dan Anies Ikut Tren Joget Velocity
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Alasan Anies Baswedan Tak Hadir Open House Presiden Prabowo di Istana Merdeka
-
Bersyukur Muslim di Indonesia Kompak Berlebaran Hari Ini, Anies: Insya Allah Perkuat Persaudaraan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk