Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 November 2023 | 19:57 WIB
Ilustrasi apa itu stunting (Cherylholt/pixabay)

Angka tersebut menunjukkan penurunan jika dibandingkan pada tahun lalu. Bahkan capaian pada tahun 2023 ini melebihi target yang telah ditetapkan.

Disampaikan Cahya, angka itu diperboleh berdasarkan hasil survei Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) pada tahun 2023.

"Dari hasil yang kami survei kemarin, saat ini kita turun cukup bagus. Artinya kemarin 2022 kita untuk stunting 6,88 saat ini kita bisa turun 4,51 di 2023," kata Cahya.

Dijabarkan Cahya, survei ini menyasar kepada 55.213 balita di Kabupaten Sleman dengan jumlah terpantau 48.957 balita. Dari sana diketahui masih ada sebanyak 2.208 balita atau 4,51 persen yang mengalami stunting pada 2023 di Sleman.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Kembangkan ESDS, Kini Deteksi Stunting Bayi Bisa dengan AI

"Jadi hampir 89-90 persen balita ini bisa dipantau. Iya 10 persenan lah [masih jadi PR]," ucapnya.

Tahun depan, Cahya memastikan akan terus meneruskan program untuk penanganan stunting ini. Sehingga angka stunting di Bumi Sembada bisa lebih turun lagi.

"Di Sleman kita sudah cukup bagus penurunannya, dan mudah-mudahan nanti di 2024 bisa turun lagi, satu digit lagi, di angka tiga," terang dia.

Load More