SuaraJogja.id - Masa kampanye partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024 mendatang akan dimulai Selasa (28/11/2023) ini. Kampanye akan diselenggarakan selama tiga bulan mendatang hingga 10 Februari 202.
Menanggapi hal ini, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun memberikan pesan khusus. Sultan berharap kampanye kali ini berbeda dengan lima hingga sepuluh tahun silam.
"Saya berharap kampanye itu sudah berbeda dengan 5 tahun lalu biarpun ada ketentuan hukum sama," kata dia, Selasa.
Parpol, lanjut Sultan diharapkan tidak melakukan kampanye 'hitam' yang bisa menimbulkan friksi di masyarakat maupun antarpendukung. Alih-alih saling menjatuhkan, konstestan politik diharapkan menjelaskan misi dan visinya untuk lima tahun kedepan.
Baca Juga: Minta Seluruh Parpol Daftarkan Akun Medsos Resmi, Ini Kata Ketua KPU DIY
Bila konstestan tidak mau menjelaskan programnya maka dikhawatirkan hanya akan mengulang Pemilu sebelumnya. Banyak calon yang yang hanya berbicara pepesan kosong.
"Situasi sudah berbeda kalau tidak mau menjelaskan sepenuhnya, harapannya apa streteginya apa, maunya jadi apa. Seperti 5 tahun yang lalu bicaranya sekedar pepesan kosong saja," ujarnya.
Secara terpisah Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY membatasi akun media sosial (medsos) parpol dalam kampanye Pemilu 2024. Selama masa kampanye, parpol hanya diperbolehkan maksimal menggunakan 20 akun medsos untuk kampanye.
"Kami sudah bersurat ke seluruh peserta pemilu, bahwa akun resmi harus disampaikan ke kpu maksimal 20 akun dan paling lambat tiga hari sebelum pelaksanaan kampanye," papar Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi.
Menurut Shidqi, sebanyak 20 medsos yang dimiliki parpol berlaku untuk masing-masing jenis medsos. Hal ini sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023.
Baca Juga: Soroti Polemik Politik Dinasti, Pengamat Politik UGM: Tidak Bisa Instan Seperti Teh Celup
Parpol bisa melakukan kampanye melalui medsos mulai 21 Januari 2024. Kampanye dengan medsos bisa dilakukan hingga 10 Februari 2024.
Berita Terkait
-
Aktivisme Ki Hadjar Dewantara dalam Peta Politik dan Pendidikan Bangsa
-
Siti Zuhro: Stagnasi Bisa Ancam Kredibilitas Pemerintahan Prabowo
-
Warisan Ki Hajar Dewantara: Relevansi Semboyan Taman Siswa di Zaman Modern
-
Politika Ki Hajar Dewantara dalam Membangun Pendidikan dan Bangsa Indonesia
-
Jalan Tol Dibangun Tapi Pemudik Turun? Rocky Gerung Kritik Pedas Infrastruktur Jokowi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital