Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 24 November 2023 | 13:38 WIB
Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Polemik mengenai politik dinasti masih menjadi pembahasan hangat di tengah masyarakat. Isu dinasti politik yang selama ini berembus menjelang Pemilu, tepatnya setelah Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito memberikan tanggapannya terkait isu tersebut. Menurutnya politik tidak bisa dilakukan secara instan begitu saja.

"Sebetulnya kita tahu bahwa politik itu kan enggak bisa seperti teh celup ya, enggak bisa instan. Kalau dibenarkan secara hukum belum tentu secara etik itu diterima," kata Arie ditemui di UGM, Jumat (24/11/2023). 

Dalam kesempatan ini, Arie turut menyinggung pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Saat itu, ayah Gibran tersebut menyatakan bahwa politik membutuhkan kematangan.

Baca Juga: Gus Miftah Bela Gibran saat Disebut Politik Dinasti, Singgung Megawati hingga SBY

Menurutnya sorotan publik mengenai dinasti politik ini tidak serta merta didasarkan pada selera personal saja. Melainkan lebih dari itu juga menyoroti demokrasi yang dikhawatirkan dapat dicederai.

"Saya kira orang saja bisa berdebat. Saya inget kok kata-kata Presiden Jokowi ketika itu, politik itu membutuhkan kematangan, dan publik saya kira menyoroti dinasti itu bukan karena personal suka atau tidak suka, tapi soal pentingnya kita melihat bahwa bangunan demokrasi lebih dari 2 dekade ini. Kita punya harapan besar soal kualitas itu," ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM menyebut tak bisa serta merta lantas menarik diskursus mengenai anak muda. Mulai dari generasi milenial hingga gen z dan sebagainya dalam dunia politik praktis.

Menghubungkan para anak muda ini ke dalam politik tidak bisa sekadar melalui klaim-klaim simbolik. Sehingga harus dilakukan dengan lebih tertata dengan kematangan yang ada.

"Ini urusan bangsa, jangan sampai urusan bangsa disimplifikasi dan dikerdilkan pada hal-hal yang sifatnya teknis dan sekedar justifikasi secara prosedural dan kebenaran secara prosedural," tegasnya.

Baca Juga: Kisah Gaya Politik Meja Makan yang Dipertontonkan Jokowi Ternyata Dicetuskan Soekarno Saat Memimpin dari Yogyakarta

Polemik Dinasti Politik

Sejauh ini, memang sosok Gibran dan Kaesang yang paling santer dibicarakan. Keduanya diketahui merupakan bagian dari keluarga Jokowi yang terjun ke dunia politik. 

Namun, jika ditilik lebih lanjut, menantu dan ipar Jokowi juga berada di jabatan pemerintahan. Mantan Ketua MK, Anwar Usman, salah satu tokoh yang belum lama ini ramai dibicarakan. Anwar diketahui merupakan adik ipar Jokowi setelah sebelumnya menikah dengan Idayati, adik Jokowi pada tahun 2022 lalu.

Selain itu, ada Bobby Nasution yang kini menjabat sebagai Wali Kota Medan. Dia merupakan menantu Joko Widodo. Bobby telah menikah dengan Kahiyang pada 8 November 2017 lalu di Solo.

Load More