Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 30 November 2023 | 12:38 WIB
Sineas film Joko Anwar (kanan) menyampaikan series Tira disela pemutaran dua episode di JAFF 2023 di Yogyakarta, Rabu (29/11/2023) malam. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 semakin menarik. Jagat Sinema Bumilangi ikut menayangkan series terbaru mereka, Tira.

Joko Anwar yang biasanya berperan sebagai sutradrra, kini beralih peran menjadi produser serial yang dibintangi aktris Chelsea Islan. Tira dikenalkan sebagai jagoan baru Jagat Sinema Bumilangit sebagai antiheronya dalam pemutaran dua episode di JAFF 2023, Rabu (29/11/2023) malam kemarin.

Joko Anwar usaai pemutaran serial yang akan tayang perdana di Disney+ Hotstar mulai 16 Desember 2023 mendatang mengungkapkan, dia sengaja tidak menyutradarai serial Tira kali ini. Dia justru menggandeng sutradara asal Malaysia, Zahir Omar dalam menggarap serial delapan episode yang diaptasi dari komik berjudul 'Dracula' karya Nono GM yang terbit pada 1975 tersebut.

"Film dari jagat sinema bumilangit kan banyak sekali. Kalau saya kerjakan semua sebagai sutradara, kayanya nggak bisa juga. Karenanya kami menginisiasi talenta-talenta terbaik, bukan hanya di Indonesia tapi juga regional dalam film-film bumilangit," katanya.

Baca Juga: Tayang Perdana di JAFF 2023, Video Musik Album Terbaru Efek Rumah Kaca 'Rimpang' Segera Dirilis

Bukan tanpa sebab Joko Anwar memilih Zahir. Keduanya sudah mengenal cukup lama saat Zahir menjadi TV Commercial Director. Zahir juga membuat film berjudul Fly by Night dan tayang di JAFF.

Dipilihnya Chelsea sebagai jagoan perempuan juga bukan tanpa alasan. Karakter Tira yang terorganisir dan penuh kerja keras sangat mirip dengan sosok Chelsea yang berperan sebagai Suci, jagoan baru setelah Gundala, Sri Asih dan Virgo. Namun berbeda dari jagoan lain, Suci tak memiliki kekuatan super dalam series ini.

"Ketika lihat film ini, kami melihat talenta yang luar biasa, craftsmanship yang sangat tinggi dan itu kriteria yang kami cari untuk sutradara dari Jagat Sinema Bumilangit termasuk tira, sangat puas di luar ekspektasi kami. Chelsea belajar menjadi sosok suci selama dua tahun terakhir," jelasnya.

Sementara Zahir mengungkapkan, pemilihan Chelsea sebagai tokoh Suci sangat tepat. Suci yang merupakan seorang stuntwoman berbakat berubah hidupnya akibat sebuah kutukan mematikan yang harus dia terima usai menyelamatkan sembilan anak dari ritual misterius.

"Setelah bertemu chelsea, membaca script serta mengeksplor karakter lebih mendalam, Chelsea dan suci memiliki karakteristik yang mirip banget. Baik dari segi insecurities-nya, dari word addict-nya, itu semua ciri-ciri yang ada di suci," ungkapnya.

Baca Juga: JAFF 2023 'Luminescene' Resmi Bergulir, Hadirkan Ratusan Film dari Sineas Asia

Sebagai informasi, Tira merupakan series jagoan lokal keempat dari Jagat Sinema Bumilangit. Berdurasi 45 menit di tiap episodenya, Suci alias Tira merupakan mahasiswi yang bercita-cita menjadi stuntwoman. Namun dia memiliki phobia terhadap tempat-tempat tinggi.

Kehidupannya berubah usai menyaksikan konspirasi kuno saat menyelamatkan sembilan anak kecil dari sebuah ritual misterius. Dia pun harus menyelamatkan nyawanya dalam waktu 40 hari akibat kutukan itu selain berperan melawan karakter penjahat dalam konspirasi tersebut.

Selain Chelsea Islan, series Tira juga dibintangi Bhisma Mulia, Karina Suwandi, Jeremie J. Tobing, Agnes Naomi, Asri Welas, Egi Fedly, dan Marcell Siahaan. Serial ini ditulis oleh Aline Djayasukmana bersama Ian Adiwibowo, Pratiwi Juliani, dan Mian Tiara.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More