SuaraJogja.id - Proyek pekerjaan area terdampak tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction Sleman terus dikerjakan. Salah satu yang tengah dikerjakan yakni pelebaran jalan di aera ring road utara.
Humas PT. Adhi Karya Pembangun Tol Jogja-Solo Seksi 2 Agung Murhandjanto menuturkan pekan ini ditargetkan pelebaran jalan itu nantinya sudah akan bisa dilewati pengendara. Hal itu menunggu proses perampungan pengaspalan dari kontraktor di area tersebut.
"Kiri kanan pelebaran jalannya sekarang sudah mulai pengaspalan," kata Agung, Minggu (3/12/2023).
Pelebaran jalan sendiri sudah dimulai pada pertengahan bulan Oktober lalu. Pelebaran jalan itu membentang lebih kurang 500 meter di timur simpang empat Kronggahan hingga tikungan Ngawen.
Pelebaran jalan sebesar satu meter di sisi utara dan selatan itu mulai tampak perkembangannya. Proses pengerjaan ini dilakukan sebelum melakukan konstruksi pilar tol di tengah ring road.
Patahan antara jalan yang dilebarkan dengan jalur lambat akan dilebarkan usai pengaspalan rampung dilakukan. Dengan tinggi yang sama dengan jalan existing sehingga diharapkan aman untuk dilewati pengendara.
"Sudah sejajar, nanti kita samakan itu. Kemarin kan sempat (berbeda) kita samakan lagi. Supaya pengendara itu lebih aman nanti tidak ada gelombang jalan. Jadi kita samakan pelebaran sama eksisting lajur lambat," terangnya.
Jika merujuk pada rencana sebelumnya, usai pelebaran jalan maka proyek selanjutnya merupakan pembangunan pilar penyangga tol atau elevated di sisi tengah ring road. Namun tampaknya akan ada penjadwalan ulang terkait proyek itu.
Hal tersebut mempertimbangkan aspek lalu lintas di ring road sendiri. Apalagi yang berpotensi meningkat dan makin padat saat libur nataru mendatang.
"Kita kalau ke tengah masih (ragu-ragu) karena libur Nataru. Nanti untuk bisa kita supaya lalu lintasnya lebih lancar kita ada reschedule mungkin kita lakukan habis libur Nataru kita bongkar yang tengahnya," ujarnya.
Terkait dengan pembebasan lahan di area proyek tol Jogja-Solo Seksi 2 sendiri belum tuntas keseluruhan. Setidaknya masih ada ratusan ribu meter persegi lagi yang masih berproses.
Diluar TKD, Agung bilang total kebutuhan lahan pembangunan tol seksi ini mencapai 398.978 meter persegi. Sementara yang sudah dibebaskan baru mencapai 265.645 meter persegi atau setara 66 persen dari total keseluruhan.
"Tanah yang belum terbebaskan yang belum dibayarkan itu masih ada beberapa," ucapnya.
"Kecepatan kita mengerjakan proyek itu juga karena kita menyangkut pembebasan lahan yang belum clear and clean. Kalau yang belum clear and clean kan belum berani kita sentuh," tambahnya.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan