SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menjamin ketersediaan komoditas kebutuhan pokok aman. Kendati memang tidak dipungkiri ada kenaikan harga.
Hal ini berdasarkan pemantauan pasar dalam rangka persiapan libur Natal dan Tahun Baru yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Kabupaten Kulon Progo di Pasar Wates, Pengusaha Beras Ngestiharjo, Pengusaha Telur Karangsari kemarin.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kulon Progo Sudarna mengatakan dari pantauan lapangan pasokan komoditas, sebagian besar kebutuhan pokok selama Natal dan Tahun Baru di Kulon Progo diprediksi masih terkendali. Meskipun beberapa pasokan komoditas dalam kondisi kurang ideal.
"Untuk beberapa komoditas dari sisi pasokan dalam tanda petik tidak dalam kondisi ideal, untuk beberapa komoditas yang sifatnya tanaman kan juga belum optimal. Jadi ada keterbatasan dari sisi produksinya dan dimungkinkan bapok-bapok itu tidak tersedia di Kulon Progo," kata Sudarna, dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kulon Progo Siap Terjunkan 9.114 Petugas KPPS
Disampaikan Sudarna, beberapa pasokan komoditas seperti beras, cabai hingga bawang memang terkendala gangguan cuaca. Mengingat hal ini juga terjadi di beberapa wilayah dan hampir berlangsung setiap tahun.
Kendati demikian, Pemkab Kulon Progo tetap berupaya maksimal memenuhi pasokan kebutuhan pokok. Sehingga dapat menjaga kestabilan harga menyusul permintaan pasar yang tinggi.
"Kalau saya memprediksi juga akan naik pasti, tapi tidak ekstrem. Kita melihat dari pergerakan harga dibanding tahun-tahun yang lalu kurang lebihnya masih sama, ya sepanjang masih dalam jangkauan masyarakat," ungkapnya.
"Tugas pemerintah menyediakan dari sisi stok. Kalau harga itu memang permintaan hukum pasar. Kita memastikan bahwa pasokan ada, seperti beras itu kita berusaha mati-matian biar tidak terus naik," imbuhnya.
Sudarna menambahkan, selama ini Pemkab Kulon Progo juga telah menggelar sejumlah operasi pasar. Hal itu dalam rangka menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Bumi Binangun.
Baca Juga: Pasca Pengumuman UMP DIY 2024, Ini Kata Disnaker Soal Besaran UMK Sleman
Sementara itu Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati mewakili TPID DIY mengatakan beberapa komoditas memang relatif mengalami kenaikan harga. Namun masih dalam taraf wajar yakni di bawah 6 persen.
Berita Terkait
-
Aktor Laga Van Damme Diduga Terlibat Skandal Seks dengan Korban Perdagangan Manusia
-
Indef: Pemerintah Harus Segera Isi Pos Dubes RI di AS untuk Hadapi Kebijakan Baru Trump
-
Wapres Gibran: Perbedaan Itu Mendewasakan dan Menyatukan Kita
-
Pengumuman! Mulai Besok Bursa Saham RI Tutup Selama 11 Hari
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD
-
Polisi Ciduk Arena Judi Terselubung di Sleman, Sabung Ayam Hingga Dadu Ditemukan
-
Warga Jogja Bingung Buang Sampah, Kebijakan Pemkot Tutup TPS Bikin Resah
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang