SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 di Sleman mengalami peningkatan perlahan. Saat ini, terdapat 52 kasus aktif dengan satu pasien yang telah meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, terdapat tren kenaikan kasus Covid-19 menjelang akhir tahun. Dalam sepanjang Desember, tercatat 52 orang dinyatakan positif Covid-19, dengan penambahan lima kasus dari sebelumnya.
"Tapi kebanyakana pasien menjalani isolasi mandiri karena gejalanya ringan," terang Cahya dikutip dari Harianjogja.com---jaringan Suarajogja.id, Senin (25/12/2023). .
Meskipun demikian, dari puluhan kasus yang terjadi, satu pasien meninggal dunia karena memiliki komorbid penyakit jantung. Cahya mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu khawatir, karena kekebalan komunal masih ada, mampu menahan penyebaran varian Eris.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Muncul Lagi, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Kembali Terapkan Protokol Kesehatan
Untuk mengurangi risiko penularan, Cahya menganjurkan masyarakat untuk tetap menjalankan pola hidup bersih dan sehat, rajin berolahraga, serta rutin mencuci tangan dengan sabun. Bagi yang sakit, terutama flu, disarankan menggunakan masker.
Sementara Ishadi Zahid, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, menyoroti potensi penularan Covid-19 selama liburan akhir tahun. Upaya pencegahan telah diambil, termasuk meminta pengelola destinasi wisata untuk memperkuat sertifikat CHSE sebagai langkah pencegahan.
"Jadi penting menyediakan fasilitas cuci tangan yang efektif di area wisata dan pemakaian masker, terutama bagi mereka yang sakit," ujar dia.
Untuk area wisata di sekitar Gunung Merapi, Ishadi menegaskan kewajiban pengelola untuk menyediakan masker sebagai antisipasi erupsi.
Langkah ini diambil mengingat potensi erupsi yang dapat memengaruhi wilayah Sleman. Ishadi menekankan perlunya menjaga jarak aman dan memanfaatkan aplikasi pemantauan erupsi Merapi untuk keamanan pengunjung.
Baca Juga: Tiba-tiba Oleng hingga Tabrak Halte Trans Jogja, Seorang Lansia Meninggal Dunia
Tak hanya di Sleman, di Kulon Progo juga telah dilaporkan penambahan kasus Covid-19 hingga belasan orang yang dipastikan positif.
Sejumlah instansi pemerintahan diminta untuk tetap waspada untuk menekan penularan yang membahayakan banyak orang tersebut.
Sejumlah antisipasi sendiri sudah dilakukan Pemda DIY sejak laporan masuknya kasus Covid-19 pada 20 Desember 2023 lalu. Di Bantul misalnya, fasyankes termasuk rumah sakit sudah dilakukan penerapan pasien sakit yang akan berobat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip