SuaraJogja.id - Penilaian ulang atau appraisal akan dilakukan pada proses relokasi makam Kyai Kromo Ijoyo yang terdampak tol Jogja-Solo di Ketingan, Tirtoadi, Sleman. Hal ini menyusul perubahan mekanisme yang sebelumnya ganti rugi menjadi sewa lahan.
Humas PT Adhi Karya Pembangunan Tol Jogja-Solo Seksi 2, Agung Murhandjanto menuturkan seluruh tanah makam yang terdampak tol merupakan tanah Kasultanan Ngayogyakarta. Tidak terkecuali makam Kyai Kromo Ijoyo yang dikeramatkan oleh warga setempat.
"Sehingga dalam mekanisme ini pemindahannya kita menunggu semacam meeting atau kesepakatan bersama," ujar Agung saat dihubungi, Selasa (2/1/2024).
Kesepakatan bersama itu akan dituangkan bersama dalam berita acara yakni antara Kraton, Kalurahan, JMJ selaku owner jalan tol dan Adhi Karya selalu kontraktor. Serta beberapa dinas terkait terkhusus Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.
Tujuannya untuk selanjutnya diadakan penilaian atau appraisal ulang. Mengingat ada perubahan mekanisme dalam status penggunaan lahan proyek jalan tol.
"Jadi yang sudah dilakukan dulu adalah appraisal dalam konteks untuk ganti rugi. Tapi kan sekarang kan mekanisme sewa bukan ganti rugi," terangnya.
"Kalau dulu kan tanah itu dibeli, kemudian mereka mencari tanah pengganti, tapi sekarang konteksnya tanah itu kita sewa untuk yang terkena dampak tol. Jadi itu harus dilakukan appraisal ulang," imbuhnya.
Penilaian ulang itu akan meliputi seluruh tegakan-tegakan yang ada di atas lahan tersebut. Termasuk pohon dan makam-makam itu sendiri.
"Itu akan ada penilaian ulang kemudian nanti setelah itu disepakati nilainya baru kita eksekusi," ucapnya.
Baca Juga: Tak Terima Diputus, Pemuda di Sleman Nekat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Pacar
Sebenarnya secara lokasi, disampaikan Agung, makam Kyai Kromo Ijoyo sudah mendapatkan lokasi baru. Hanya memang untuk pemindahan itu masih harus melengkapi mekanisme yang diperlukan.
"Udah clear (lokasi), istilahnya administrasi dan tata laksana perizinan saja. Kan harus ada appraisal ulang konteksnya untuk sewa yang terdampak itu, itu kan menyangkut uang untuk sewa," ungkapnya.
Appraisal untuk lahan beberapa makam itu ditargetkan selesai pada pertengahan Januari 2024 mendatang. Selanjutnya langsung dilakukan pembayaran sewa untuk lahan tersebut.
"Palilah semua tanah kas desa sudah ada. Tanah Kraton semua sudah ada palilahnya. Ini tinggal mekanisme dalam konteks keuangannya nanti, untuk menilai itu kan kita harus berdasar appraisal," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi