SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyoroti sejumlah hal selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Mulai dari jasa indekos harian yang kian marak hingga minimnya event di luar hotel.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono menuturkan kehadiran jasa kos-kosan harian di DIY selama masa liburan harus lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah. Pasalnya jasa tersebut belum memiliki regulasi yang jelas sampai saat ini.
Jika hal tersebut terus dibiarkan dikhawatirkan bakal berdampak bagi industri pariwisata. Mengingat potensi tidak adanya pendapatan asli daerah (PAD) dari jasa indekos harian itu.
"Saya evaluasi tentang kos-kosan. Tahun kemarin kan kos-kosan juga dijual harian. Ini kan sebetulnya warning bagi pemerintah daerah kabupaten maupun kota karena mereka kecolongan PAD," kata Deddy, dikonfirmasi, Rabu (3/1/204).
"Ini harus ada regulasi yang jelas dan pengawasan, eman-eman (sayang), itu sudut pandang PHRI. Jadi jangan sampai PHRI yang dioyak-oyak (dikejar) pajak hotel tapi mereka bebas untuk menjual kos-kosan harian," imbuhnya.
Belum lagi, dalam nataru kali ini kehadiran indekos harian itu turut menghadirkan probelm baru. Termasuk lokasi parkir yang tidak disediakan oleh para penyedia jasa kos-kosan itu.
Deddy mengaku sempat mendapat teguran dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akibat banyaknya mobil yang terparkir di badan jalan terkhusus depan hotel. Namun setelah ditelusuri ternyata mobil-mobil itu bukan milik tamu hotel melainkan pengguna jasa kos-kosan.
Padahal, kata Deddy, jika hotel maupun penginapan apalagi yang termasuk dalam anggota PHRI DIY sudah pasti menyediakan tempat parkir.
"Itu bukan tamu hotel tapi tamu yang kos di belakang (hotel), karena masuk gang, mobil gak bisa masuk," ujarnya.
Baca Juga: Pemindahan Makam Terdampak Tol Jogja-Solo di Tirtoadi Tunggu Appraisal Ulang
"Kan harus ada tempat parkir baik hotel maupun penginapan anggota kami semua harus ada tempat parkir. Tapi itu lalu numpang di badan jalan hotel dikira itu tamu hotel. Itu evaluasi untuk pemerintah," tambahnya.
Kemudian PHRI DIY turut menyoroti event atau acara di luar hotel yang masih minim. Hal itu terlihat dari lama tinggal wisatawan di Jogja yang rata-rata masih berkisar dua hari.
"Saya kira dengan membludaknya wisatawan datang ke DIY, bagi kami event diperlukan. Baik itu intern dari PHRI maupun pemerintah daerah untuk menambah lama stay," tuturnya.
Menurutnya selama nataru kemari acara di luar hotel masih minim. Sehingga itu yang perlu dilakukan evaluasi untuk terus kemudian digenjot lagi pada masa liburan mendatang.
"Ya kan minim, saya lihat ya kurang lah. Makanya itu tadi, kita harus genjot. Jangan hanya tahun ini tapi saya harap 2024 itu juga seperti ini. Berkoordinasi dengan stakeholder pariwisata untuk mengadakan sebuah event. Kalau hotel itu biasanya malam natal tahun baru. Setelah itu kan bisa di luar hotel mengadakan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Srikandi Everest Telah Berpulang, Clara Sumarwati Wafat Usai Berjuang Melawan Sakit
-
Clara Sumarwati Pendaki Indonesia Pertama di Everest Tutup Usia
-
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
-
Kerja di Luar Negeri Aman? BP3MI DIY Beri Peringatan Penting Sebelum Tergiur Gaji Tinggi
-
Jalan Sedogan-Balerante 'Dikepung' Portal! Pemkab Sleman Ambil Tindakan Tegas Atasi Truk Galian C yang Meresahkan Warga