SuaraJogja.id - Penceramah kondang, Miftah Maulana Habiburokhman atau yang akrab dipanggil Gus Miftah hari ini, Senin (8/1/2024) diperiksa oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan di Pondok Pesantren Ora Aji Dusun Tundon Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.
Gus Miftah mengatakan kehadiran Bawaslu Pamekasan ke kediamannya dengan agenda pemeriksaan terhadap terlapor. Intinya bawaslu memeriksa dirinya terkait dengan video sedekahnya di Pamekasan, Madura. Salah satunya yang diklarifikasi itu uang siapa yang dibagi-bagikan.
"Itu uangnya haji Haer," jawabnya, Senin.
Dia mengatakan dirinya datang ke kediaman Haji Haer karena diundang untuk minum kopi dan sedekah harian H Haer dari perusahaannya PT Bawang Emas di Pamekasan. Gus Miftah kembali menegaskan jika uang tersebut bukan miliknya.
Gus Miftah kembali menegaskan jika apa yang ia lakukan adalah acara sedekah dirinya sebagaimana sedekah yang sering dilakukan di Pondok Pesantren Ora Aji. Dan dia di kegiatan tersebut hanya dimintai tolong untuk membagikan sedekah.
Jika kemudian ada yang membawa kaos bergambar Prabowo Subianto, Gus Miftah mengatakan hal itu di luar wilayahnya. Dia baru tahu jika ada yang membawa kaos tersebut ketika melihat video yang akhirnya viral itu.
"Itu semua sudah saya sampaikan ke Bawaslu," terangnya.
Jika hal tersebut dianggap sebagai kampanye, Gus Miftah justru mempertanyakan anggapan tersebut. Karena jika kampanye mengapa hanya satu orang yang membawa kaos dan kenapa dirinya tidak membagikan banyak kaos kepada semua yang hadir.
Dan ketika hal itu dianggap money politic, dia justru menganggapnya aneh. Karena biasanya money politic dilakukan secara sembunyi-sembunyi tidak terang-terangan seperti yang ia lakukan. Menurutnya logika money politic itu tidak nyambung.
Baca Juga: Sudah Tiba di Sleman, Bawaslu Pamekasan Berencana Periksa Gus Miftah Soal Video Bagi-bagi Uang
"Saya justru tahu ada banyak orang itu setelah saya mau nyampe lokasi karena agenda awalnya cuman ngopi-ngopi dengan haji Haer," tegasnya.
Terkait dengan nominal yang dibagikan, Gus Miftah juga menjawab tidak tahu karena memang dilakukan spontan. Dan uang yang dia pegang tidak ia bagikan semuanya karena ada orang lain yang juga membagikan uang tersebut.
Dirinya meminta kepada Haji Haer agar ada orang lain yang membantu membagikan uang. Karena dia tidak mampu bagi-bagi uang sendirian kepada 1.000 warga yang hadir. Dan saat itu ada karyawan Haji Haer yang juga turut membagikan uang tersebut dan juga terkam kamera. Namun dalam video yang diunggah di media sosial dipotong hanya dirinya yang membagikan uang.
"Setelah saya membagi itu masih ada video lain yang orang lain yang bagi ada. Tapi kan enggak viral," tambahnya.
Gus Miftah mengakui dirinya memang pendukung capres Prabowo Subianto namun bukan dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) ataupun Tim Pemenangan Daerah (TPD). Dan dirinya juga bukan calon anggota legislatif sehingga hubungan dirinya dengan Prabowo Subianto itu hanyalah Hubungan Tanpa Status (HTS).
Dia mengaku dulu memang pernah diberi mandat untuk silaturahmi ke para kyai dan diberi surat mandat. Namun untuk saat ini memang sudah berbeda statusnya, dirinya hanya pendukung Prabowo sama seperti pendukung yang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
MBG Sleman Kembali Makan Korban: Ratusan Siswa Keracunan, Bupati Desak Tindakan Tegas
-
Dari Barista Jadi Dukuh: Kisah Sito Apri Memimpin Kampungnya di Usia 20 Tahun
-
Selamat Tinggal Kumuh? Yogyakarta Benahi Jalan Tentara Pelajar Demi Wajah Kota yang Lebih Tertib
-
4 Link DANA Kaget Aktif, Peluang Dapat Saldo Gratis Tanpa Ribet di Sini
-
Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi