SuaraJogja.id - Kabupaten Sleman menyiapkan lebih dari 120 agenda wisata sepanjang tahun 2024. Ratusan kegiatan yang masuk dalam Calendar of Event 2024 itu bertujuan untuk semakin menarik wisatawan berkunjung ke Bumi Sembada.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Ishadi Zayid merinci ratusan event itu dengan kompisis 99 event skala lokal, 12 event skala nasional dan 10 event skala internasional. Event keagamaan, budaya hingga olaharga ada di dalamnya.
Pada tahun 2024, event yang ada di Kabupaten Sleman terdiri dari MICE sebanyak 40 event, festival 34 event, event budaya dan musik sebanyak 23 event, sport event sebanyak 17 event, dan event keagamaan sebanyak 7 event.
Dari ke-120 event tersebut, beberapa event yang menjadi highlight event pada tahun 2024 antara lain adalah Upacara Adat Labuhan Merapi pada Februari, Sleman Temple Run di bulan November, dan Barata XXXIX di bulan Desember.
"Kami meyakini bahwa belum semua event yang ada di Kabupaten Sleman masuk dalam Calendar of Event 2024 ini. Update informasi akan terus kami lakukan setiap bulannya terkait event yang ada," kata Ishadi dikutip Kamis (25/1/2024).
Melalui peluncuran Calendar of Event 2024 ini, diharapkan dapat meningkatkan pergerakan dan belanja wisatawan di Kabupaten Sleman. Sehingga dapat semakin meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sleman.
Disampaikan Ishadi, pada tahun 2023 yang lalu, total pergerakan wisatawan di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 8.849.540 pergerakan. Angka itu didominasi pergerakan wisatawan nusantara.
Berdasarkan analisis belanja wisatawan yang dilakukan oleh Dispar Sleman, rata-rata wisatawan nusantara membelanjakan tidak kurang dari Rp1,3 juta selama kunjungannya. Sedangkan wisatawan mancanegara membelanjakan tidak kurang dari US$330 selama berada di Kabupaten Sleman.
"Jadi 2024 kita optimis, pascapandemi ini kan tren pariwisata semakin meningkat. Jadi 2023 kita over target baik kunjungan wisatawan maupun PAD kita. Nah di 2024 ini kita juga berharap nanti target kita 7,5 juta wisatawan di Sleman itu dapat terlampaui sekaligus PAD-nya di tahun 2024," terangnya.
Baca Juga: Peduli Masyarakat Desa di Bidang Wisata, KKN-UGM Bangun Tugu Baru di Desa Kalikotes
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menambahkan pihaknya juga masih akan berpotensi untuk menambah berbagai kegiatan khususnya di Sleman bagian barat. Harapannya semua wilayah Sleman dapat terjamah oleh para wisatawan.
"Ini ada 120-an event, namun ini event-event 120 ini belum kita angkat yang Sleman barat. Kita mengharap nanti ada tambahan lagi dari Sleman barat. Harapan kami Sleman barat kita angkat untuk menjadi desa wisata dengan kearifan lokal yang ada dengan pertaniannya," kata Kustini.
Pihaknya nanti akan berkoordinasi dengan sejumlah lembaga dan instansi terkait untuk pengembangan wisata di Sleman barat. Pemkab Sleman pun akan mencoba menambah fasilitas sarana prasarana yang dibutuhkan di sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Ketahanan Pangan Terancam Akibat Cuaca Ekstrem? Varietas Padi Lokal Disebut Bisa Jadi Solusi
-
Masyarakat Makin Sadar Pentingnya Investasi, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9%
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial untuk Warga Jogja! Rp149 Ribu Siap Diklaim
-
Proses Berlanjut, Terduga Pelaku Pemukulan Ojol di Sleman Diserahkan ke Polisi
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?