SuaraJogja.id - CEO Pigmy Esport, Muhammad Zinedine Alam Ganjar membeberkan sejumlah tantangan dalam mengembangkan E-sport di Indonesia. Selain mencari talenta, pengurusan izin siswa kadang menjadi tantangan yang harus dilalui dengan susah payah.
"Jadi ternyata dalam hal E-sport itu yang paling menantang bukan meningkatkan performa, mencari talenta atau bahkan menjadikan industri itu sustainable. Paling susah ngurus izin sekolah anak-anak," kata Alam, dalam diskusi Cerita Kita #1, di Tilasawa Coffee, Condongcatur, Depok, Sleman, Selasa (9/1/2024) malam.
Putra Ganjar Pranowo itu mengungkapkan pengalamannya dalam mencari izin siswa yang hendak berkompetisi. Padahal perhelatan yang diikuti pun memiliki level internasional.
Misalnya terkait kepengurusan izin salah satu pemain yang menjadi bagian dari kontingen di SEA Games maupun Asian Games. Izin yang didapat pun ternyata tidak semulus yang dibayangkan.
"Susahnya minta ampun, enggak mulus izin-izin tadi. Dengan dinamika seperti itu E-sport ini menjadi industri yang sangat anak muda karena berbagai dinamika, ketidakjelasan," terangnya.
Selain itu, menjaga industri E-sport ini dapat terus tumbuh secara berkelanjutan juga menjadi PR sendiri. Namun di sisi lain, Alam melihat ada kesenangan tersendiri dalam mengupayakan hal itu.
"Bagaimana E-sport itu proporsional atau mengikuti dari publisher itu kita harus terus mikir, bagaimana industri ini bisa sustainable, dan itu asyiknya," ucapnya
Baca Juga:
Momen Siti Atikoh Teralihkan Alam Ganjar Saat di Hadapan Eca Aura, Netizen: Lucu Banget ya Allah
Baca Juga: Bawaslu Sleman Limpahkan Kasus Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah dan Perangkat Desa ke Bupati
Alam Ganjar Lulusan Mana? KPoper Sejati yang Punya Segudang Prestasi
"Alhamdulillah akhir tahun kemarin kita berkat perjuangan luar biasa dapat achievement jadi national champion PUBG MOBILE National Championship Indonesia [PMNC ID]," imbuhnya.
Tak ingin cepat puas, berbagai prestasi yang telah diraih saat ini masih harus terus ditingkatkan. Termasuk meningkatkan performa dari sisi kedekatan hingga ciri khas tersendiri.
"Esensinya kita harus menemukan chemistry dan identitas gaya permainan performa. Itu yang menjadi salah satu formulanya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh