SuaraJogja.id - Protes menu makan yang dibagikan saat pelantikan KPPS menyeruak melalui media sosial. Sender yang memiliki akun X @afriyanhidayat mempertanyakan kepantasan menu makan seharga Rp 25.000 dengan menyertakan foto isi nasi kotak yang dia terima
"dos Jan yo pelantikan kpps ngene ki yo wangun??? @KPUBantul Apakah pantas seharga 25.000 dengan lauk seperti ini? Kalau dari awal dipasrahkan konsumsi ke PPS masing” malah terlihat lebih jelas konsumsinya, by @afriyanhidayat," tulis akun tersebut yang diunggah dalam @merapi_uncover.
Sontak unggahan ini mendapat sorotan tajam dari warganet. Namun selang beberapa jam unggahan tersebut telah hilang diganti dengan foto komplit makan siang beserta snacknya.
Ketika dikonfirmasi, Ketua KPU Bantul, Joko Santosa membenarkan jika nasi kotak yang di dalam foto yang diunggah dalam akun x tersebut adalah yang mereka bagikan saat pelantikan KPPS. Untuk pengadaan menu tersebut, KPU Bantul menggunakan penyedia.
Baca Juga: Bupati Bantul Berharap Pemilos 2022 Lahirkan Pemimpin Muda yang Berkualitas
"Iya mas terimakasih, informasi, kita memakai penyedia nanti kita konfirmasi kepada penyedia, " ujar Joko ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya, Kamis (24/1/2024).
Dia mengungkapkan untuk nasi kotak tersrbut memang pesan di satu tempat. Dan pengadaannya menjadi kewenangan sepenuhnya di sekretariat KPU. Pihaknya hanya memberi kebijakan.
Joko mengaku belum mengetahui jasa katering mana yang menjadi vendor untuk menyediakan paket makanan tersebut. Dan dia sendiri selaku pimpinan dari KPU Bantul belum pernah melihat contoh nasi kotak seharga Rp25.000 tersebut.
"Pengadaan kewenangan di sekretariat, kami hanya memberi kebijakan, dn saya belum sempat lihat harga 25rb seperti apa,"ujar dia
Saat berita ini ditulis Joko mengaku tengah melakukan pengecekan ke bagian pengadaan KPU untuk mengetahui siapa penyedia jasa catering tersebut. Namun semuanya sudah berdasarkan dengan prosedur.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Bantul Ajukan Kenaikan Anggaran Mencapai Rp51,8 Miliar
Terkait dengan protes Mengapa konsumsi tersebut dikoordinir oleh KPU Kabupaten dan tidak diserahkan kepada PPS masing-masing Joko beralasan hal tersebut sesuai dengan arahan dari KPU RI. Alasannya untuk mempercepat proses pelaporan administrasi.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi