SuaraJogja.id - Ada saja warga Bantul yang masih percaya dengan dukun pengganda uang. Bahkan sampai setor uang belasan juta perbulan ke dukun pengganda uang meski kesaktiannya tidak pernah terbukti.
Hal itu dialami oleh RW (47) warga Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul. Lelaki ini setiap bulan harus mengisi 12 kotak kardus di kamarnya yang ditunggui pelaku. Setiap bulan korban harus mengisi setiap kardus sebesar Rp 1 juta dan pelaku menjanjikan bisa menjadi Rp 7 miliar dalam kurun waktu tertentu.
Namun karena tak kuat harus menyisihkan uang Rp 12 juta setiap bulan maka korban akhirnya menyerah. Dan menagih uang sebesar Rp 432 juta yang telah dimasukkan ke kardus. Korban juga mengusir pelaku dari rumahnya. Namun pelaku justru menghilang dan tak bisa dihubungi lagi hingga akhirnya korban harus melapor ke polisi.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana W mengatakan berkat kerja keras melakukan penyelidikan usai mendapat laporan, team Opsnal Polres Bantul bersama Unit Reskrim Polsek Piyungan pada hari Sabtu, 29 Januari 2024 mengungkap dan melakukan Penangkapan pelaku penipuan dengan modus pengandaan uang tersebut.
Baca Juga: Kampanye di Bantul, Anies Baswedan Bandingkan Pemimpin Sekarang dengan Sri Sultan HB IX
"Pelaku NF kami amankan di Jalan Diponegoro No.194, Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar, Kota Denpasar, Bali, "kata Jeffry kepada awak media, Rabu (31/1/2024)
Jeffry mengatakan tersangka NF melakukan penipuan tersebut dengan modus menjanjikan bisa menggandakan sejumlah uang milik korban yang dirnasukan ke dalam kardus. Menurut keterangan korban/pelapor sekitar bulan Mei 2019 korban bertemu dengan tersangka NF di daerah Jalan Kaliurang.
Selanjutnya tersangka NF meminta ijin untuk meminjam ruangan di rumah korban untuk ritual menggandakan uang. Dan korban ternyata tergiur dengan kata-kata tersangka NF yang bisa menggandakan uang tersebut. korban diminta untuk menyerahkan uang contoh sebesar Rp 1.000.000, yang dimasukan ke dalam kotak kardus setiap bulannya.
"dan jumlah kotak kardus ada 12 kotak, sehingga korban setiap bulan harus menyiapkan uang Rp 12.000.000," terang dia.
Dan hal tersebut berjalan hampir 3 tahun, korban baru sadar tertipu. Di mana sekitar bulan Februari 2023 korban mulai sadar kalau telah menjadi korban penipuan karena uang yang dijanjikan korban tidak pemah ada dan harta korban sudah mulai habis,
Sekitar bulan November 2023 korban dengan bantuan teman korban akhirnya menyuruh tersangka NF untuk meninggalkan rumah korban.dan selanjutnya korban melaporkan kejadian penipuan tersebut ke Polsek Piyungan, sehingga korban mengalami Total kerugain sebesar Rp 432.000.000.
"Tersangka NF setelah diminta pergi dari rumah korban kemudian dihubungi tidak bisa," tutur dia.
Kemudian korban melaporkan kejadian penipuan tersebut selanjutnya Team Opsnal Polres Bantul bersama dengan unit reskrim polsek Piyungan berkordinasi untuk melakukan pencarian tersangka NF ke alamat terduga pelaku di Lumajang hingga Jember Jatim.
Selanjutnya pada saat melakukan pencarian tersebut didapat informasi bahwa pada hari Sabtu tanggal 27 Januari 2024 pukul 07.00 wib tersangka NF pergi ke wilayah Bali, kemudian Penyidik dan Tim Opsnal Polres Bantul melakukan pengejaran terhadap pelaku dan berhasil dilakukan penangkapan terhadap pelaku di Jl. Diponegoro, Dauh Puri Klod, Denpasar, Bali.
Selain korban, teman korban juga diiming-imingi oleh pelaku sehingga tergiur dan menyerahkan uang Rp 12.000.000, kepada pelaku untuk dimasukan kedalam kotak kardus sebanyak 12 buah, tetapi hanya berjalan selama 1 bulan karena tidak sanggup jika harus setiap bulan mengeluarkan uang sebesar Rp 12.000.000, .
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti 12 (dua belas) Kardus wama hitam, sisa Dupa bekas dibakar, Kembang setaman, 1 (satu) alguran dan 1 (satu) Buku catatan doa/ mantra. Pelaku kini diamankan di Rutan Mapolres Bantul.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Kronologi Penipuan Borrower KoinWorks yang Menyebabkan Kerugian Capai Rp 365 Miliar
-
Dana Pinjol KoinWorks Rp365 Miliar Dibawa Kabur Borrower, Investor Resah
-
Angelina Sondakh Ogah Telepon Reza Artamevia usai Diduga Terjerat Penipuan Berlian: Berat Banget...
-
Menkomdigi Ungkap Perempuan Adalah Korban Penipuan dan Pornografi Terbanyak di Medsos
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi