SuaraJogja.id - Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman angkat bicara terkait dengan tudingan kantornya yang dijadikan tempat untuk menampung bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Pernyataan itu sebelumnya disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam pernyataan sebelumnya, Hasto menuturkan bahwa pihaknya telah menerima laporan soal dugaan keberadaan bansos yang berada di kantor DPD Golkar DIY. Menanggapi hal itu, Gandung menegaskan bahwa pernyataan Sekjen PDIP tersebut tidak berdasar.
"Ngawure banget. Ini tidak main-main, Hasto itu seorang sekjen, jangan bermulut tipis, berotak bebal, waton njeplak, itu termasuk waton njeplak itu," kata Gandung saat ditemui di Kantor DPD Golkar DIY, Senin (5/2/2024).
"Kalau dia itu orang intelektual dia itu tidak waton njeplak telusuri dulu," imbuhnya.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) DIY Prabowo-Gibran itu menuturkan paket sembako yang berada di Kantor DPD Golkar DIY itu murni merupakan program dari partainya. Tidak ada sama sekali campur tangan pemerintah dalam penyaluran atau pengadaan bansos itu.
Ia menyebut bahwa program bansos itu pun sudah berlangsung beberapa waktu sebelum kampanye. Kini paket sembako itu disiapkan untuk program Tebus Murah atau program sembako murah.
"Enggak [dari pusat], ini murni program kami yang kami biaya sendiri tidak menggunakan dana dari pemerintah. Program sembako tebus murah ini untuk membantu masyarakat dan tahap pertama kami sebarkan di 5 kabupaten kota se DIY sebanyak 100 ribu paket sembako tebus murah dan mendapatkan sambutan antusias dari warga masyarakat," ujar dia.
Sementara itu, Wakil ketua tim hukum advokasi TKD Prabowo-Gibran, Saiful Bahri Belu menilai bahwa pernyataan Hasto itu tidak benar dan cenderung mengarah ke fitnah. Apalagi paket sembako itu juga tidak diberikan cuma-cuma tapi juga tetap dijual hanya dengan harga yang murah.
"Ini merupakan pernyataan keliru dan mengarah fitnah, karena sembako kita bagikan tidak semata-mata gratis tetapi dijual untuk keberlangsungan kampanye kita. Kita jual dengan pasar murah sekali lagi tim hukum menyampaikan apa yang disampaikan pak sekjen [PDIP] keliru," ujar Saiful.
Selain itu, paket sembako ini didapatkan dari hasil iuran para relawan termasuk partai koalisi. Sehingga tidak ada sama sekali andil pemerintah dalam pembagian sembako.
"Kita jual Rp 3 ribu Rp 2 ribu untuk transportasi para relawan [dijual total Rp 5 ribu], isinya minyak kelapa dan tepung," terang dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat