SuaraJogja.id - Pihak SMPN 3 Wonosari, Gunungkidul menepis terjadinya perundungan yang menimpa siswa mereka, RAN (13) yang diketahui merupakan penyandang disabilitas. Pihak sekolah mengungkap jika peristiwa tersebut hanyalah perkelahian dua orang siswa.
Kepala Sekolah SMP N 3 Wonosari, Sutotok Sudarujian menepis anggapan adanya bullying atau perundungan tersebut. Karena sejatinya yang terjadi adalah perkelahian antara RAN dengan teman beda kelas, RH saat jam istirahat kedua hari Rabu (21/2/2024) yang lalu.
"Keduanya sama-sama penyandang disabilitas. RAN itu hanya memiliki satu tangan sementara RH penyandang tuna grahita berdasarkan sertifikat yang ada, meski kelas VII tapi kemampuannya itu seperti anak umur 7-8 tahun," papar dia ketika ditemui di kantornya Jumat (23/2/2024)
Sutotok mengatakan pihak sekolah justru mengaku kaget ketika mendapati RAN menjadi korban dan mengalami cidera jari kelingkingnya patah. Pasalnya RAN selama ini dikenal anak yang percaya diri karena merupakan atlit taekwondo.
Karena tak ingin masalahnya berlarut, pihak sekolah langsung melakukan investigasi. Pihaknya mengumpulkan informasi dengan menggali keterangan dari pihak yang berseteru dan juga teman-temannya yang diperkirakan mengetahui peristiwa tersebut.
"Dan ada dua versi yang mereka dapat dari kasus dugaan bullying atau perundungan tersebut," ujarnya.
Sutotok mengatakan apa yang terjadi hanyalah perselisihan dua siswa antara korban RAN dengan temannya RH. Di mana kejadian tersebut bermula ketika seluruh siswa istirahat kedua dan sholat berjamaah di mushola sekolah tersebut.
Selesai sholat, RAN dan RH duduk-duduk di depan ruang komputer dan kebetulan di depannya ada kayu. Namun saat itu, RH memukul-mukul dan menendang-nendang kayu tersebut. RAN kemudian menegur RH agar menghentikan aksinya.
"Nah saat itu, RH tersinggung karena RAN menegurnya dengan menggunakan kata panggilan ayahnya. RH tersinggung kemudian menantangnya berkelahi. RH itu anaknya kecil," terangnya.
RAN kemudian menanggapi provokasi dari RH. RAN kemudian mengejar RH dan keduanya terlibat perkelahian. RAN sempat memukul RH sehingga bengkak di pelipis kiri. Namun RAN justru mengalami patah jari kelingkingnya usai perkelahian tersebut.
Menurut informasi yang dia dapat, ada dua versi yang mereka dapat berkaitan penyebab jari RAN patah. Di mana jari tersebut patah karena memukul muka RH dan satu lagi patah karena dipelintir oleh RH. Saat ini pihaknya masih berusaha mengumpulkan informasi dan bakal mempelajari rekaman CCTV.
"Kami akan buka rekaman CCTV," ujarnya.
Sutotok menambahkan, usai kejadian pihak sekolah langsung mengantarkan RAN ke rumah sakit. Sementara RH mendapatkan perawatan dengan dikompres menggunakan es batu di UKS dan kemudian diantarkan pulang.
"Kami sudah tindaklanjuti dengan melapor ke Dinas Pendidikan, menggalang bantuan ke siswa untuk membantu korban dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar membantu pengobatan dari korban," tambahnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sujono Ary Wibowo menambahkan selama ini memang tidak ada kasus perundungan di sekolahnya apalagi sekolah tersebut termasuk sekolah inklusi. Di mana ada tiga orang siswa berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah negeri tersebut, dan semuanya ini memang berjalan dengan lancar.
"Kami sudah berupaya keras melakukan pencegahan perundungan. Kami upayakan yang terbaik untuk siswa. Kami berikan haknya ke siswa," terang dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Ulasan Game Last Laugh: Kisah Tragis Dibalik Tawa Terakhir Perundung
-
Regulasi Pembatasan Media Sosial untuk Anak: Mengapa Mendesak?
-
Selipkan Pesan Anti-Bullying: Ulasan Game Pikabuu The Silent Night
-
Pastikan Jamaah Disabilitas Dilayani di Pesawat, KJRI Jeddah Temui Saudia Airline
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali