SuaraJogja.id - Pemda DIY berencana menggabungkan Teras Malioboro (TM) 1 dan TM 2 pada 205 mendatang. Kebijakan ini diberlakukan karena eks gedung Dinas Pariwisata DIY yang menjadi tempat TM 2 akan dijadikan Jogja Planning Gallery.
Namun pedagang di TM 2 mengaku tidak dilibatkan dalam relokasi tersebut. Bahkan dua tahun terakhir, mereka tidak mendapatkan bantuan dari Pemda DIY. Karenanya mereka menggelar pasar murah di halaman sisi barat TM 2, Kamis (29/02/2024) sebagai bentuk sindiran pada Pemda DIY.
"Iya [sindiran karena di TM 2 belum ada satupun bentuk apresiasi bantuan langsung ke pedagang baik saat pertama relokasi, semua modal kita," papar Ketua Umum Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman di TM 2 Yogyakarta, Kamis (29/2/2024).
Menurut Arif, sejumlah pedagang di sisi belakang TM 2 yang tidak laku jualannya. Padahal sekilas TM 2 selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Karenanya melalui pasar murah ini, para pedagang diberi kesempatan membeli paket sembako. Paket tersebut berisi 2 kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilo gula pasir, dua mie instan dengan harga murah sebesar Rp 45 ribu.
"Ini adalah bentuk kepedulian kita dan semoga pemerintah juga tersindir dengan hal ini bahwa teman-teman PKL TM 2 jauh dari sejahtera," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Surkyatsiwi mengungkapkan sosialisasi masih terus dilakukan dalam program relokasi tersebut. Pemda sebenarnya sudah bertemu sejumlah tenant yang mau direlokasi.
"Pedagan [teras] malioboro 2 kan juga sudah bertemu paniradyo, mari kita ngobrol dan sudah ditindaklanjuti dan dipaparkan. Mereka juga sudah tahu proses pembangunannya," paparnya.
Namun diakui Siwi, hingga saat ini belum ada detil pembangunan. Termasuk penempatan pedagang di tempat yang baru nanti karena membutuhkan proses.
Apalagi jumlah pedagang di TM 2 saat ini sekitar 1.041 orang. Tidak mungkin Pemda bertemu semua pedagang untuk membicarakan pembangunan gedung baru untuk mereka tempati nanti.
"Kita juga sudah ketemu lagi di beberapa tempat yang kami juga sudah sampaikan ada kerjasama dengan [pemerintah] kota jogja. Jadi data pedagang dari 1.041, mana yang nanti kami beri fasilitas untuk pemindahan di teras malioboro ini," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pegadaian Gelar Media Awards 2024: Terima Kasih Insan Media Atas Kontribusinya Untuk Meng-EMAS-kan Indonesia
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Terapkan Bisnis Berkelanjutan Unilever Indonesia Raih "The Best Listed Company Based on ESG Score"
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO