Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 01 Maret 2024 | 11:00 WIB
Asosiasi Seluruh Peternak Indonesia, Rumah Bersama dalam Rembuk Nasional 'Menyongsong Panen Jagung 1,9 Juta Ton, di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/2/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Para peternak yang tergabung dalam naungan Asosiasi Seluruh Peternak se-Idonesia, Rumah Bersama mendesak pemerintah untuk menyiapkan stok cadangan jagung. Hal ini bertujuan agar penyaluran ke peternak nantinya berjalan lebih lancar.

"Cadangan jagung pemerintah disiapkan di sentra peternak supaya penyaluran dapat dilakukan efisien dan tepat waktu," kata Ketua Rumah Bersama, Yudianto Yogiarso, dalam acara Rembuk Nasional 'Menyongsong Panen Jagung 1,9 Juta Ton, dikutip Jumat (1/3/2024).

Pria yang juga merupakan Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) itu menuturkan sebenarnya sudah ada aturan terkait cadangan jagung. Aturan itu tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (Perbadan) nomor 13 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Jagung Pemerintah.

Menurutnya aturan itu dapat menjadi acuan bagi pemerintah. Untuk nantinya dapat diimplementasikan sehingga memberikan kepastian jagung bagi para peternak.

"Perbadan nomor 5 tahun 2022 itu mohon dievaluasi sesuai kondisi terkini," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya turut mengajak para peternak untuk terlibat aktif saat masa panen raya. Bersinergi pula dengan Bulog, pemerintah hingga koperasi serta asosiasi lainnya.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) Jenny Soelistiani menambahkan stok jagung ini cukup krusial bagi peternak. Apalagi sekarang kondisinya cukup terbatas dengan kebutuhan yang terus meningkat dari berbagai pihak.

"Jagung ini kebutuhan peternak adalah 50 persen dan sekarang terus terang, jagung ini diperebutkan oleh banyak sekali stakeholder. Utamanya feedmill kemudian trader-trader juga kemudian juga untuk pangan ada yang menggunakan jagung. Kemudian juga peternak sapi, ada perusahaan etanol yang juga membutuhkan jagung," paparnya.

Meskipun produksi jagung secara tonase mungkin terlihat besar. Namun angka itu masih belum mencukupi kebutuhan semua pihak termasuk para peternak.

Belum lagi fenomena El Nino yang sudah melanda sejak 2023 lalu membuat panen mundur. Kesulitan jagung itu, diakui kian dirasakan oleh para peternak.

"Kalau tahun-tahun tidak ada El Nino saja kami juga sering kesulitan jagung apalagi tahun ini, tahun 2023 kemarin ketika terjadi El Nino betul-betul peternak layer ini tidak bisa mengakses jagung," ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus tak memungkiri El Nino memang membuat persoalan bagi ketersediaan jagung. Sementara di sisi lain ayam memerlukan makan setiap hari.

"Harus ada akselerasi program pemerintah. Kementan (Kementerian Pertanian) sudah bekerja keras melakukan percepatan untuk memenuhi kebutuhan jagung," kata Ali.

Ditambahkan, Ketua Bapanas, Arief Prasetya Adi, kini pihaknya telah mendorong Bulog untuk bisa mencadangkan pasokan jagung yang ada. Ia memastikan sejauh ini stok masih tersedia untuk para peternak.

"Saat ini stok jagung di Bulog masih cukup dan dalam proses untuk disalurkan kepada peternak mandiri," imbuh Adi.

Load More