"02 tentu ada kuda-kuda, di saat bersamaan mereka merasa posisinya superior di mana perolehannya 58 persen lebih rakyat memilih mereka, terlepas bagaimana mereka mendapatkannya, kemudian mereka didukung infrastruktur politik yg memadai dan juga materi politik yang kuat," ujar dia.
Peran Oposisi ke Depan
Sementara itu, Al Fath menyoroti pentingnya peran oposisi dalam menegakkan keadilan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.
Meski peluang untuk membatalkan kemenangan Prabowo-Gibran kecil, oposisi harus tetap teguh dan tidak tergoda dengan tawaran dari pihak pemenang. Misalnya, PKS telah konsisten dalam mengkritik kebijakan pemerintah selama 10 tahun terakhir.
PDIP, yang kemungkinan besar akan menjadi oposisi, harus memainkan peran yang kuat.
"Karena ketika pemerintahan SBY kita melihat PDIP sangat kencang dan efeknya terlihat di 2009," ujar dia.
Namun, Al Fath juga mengingatkan bahwa PDIP juga bertanggung jawab atas kondisi negatif bangsa dalam 10 tahun terakhir.
"Jadi kerusakan bangsa, kerusakan demokrasi hari ini yang mundur juga tidak lepas dari peran PDIP yg melahirkan kader seperti Jokowi, di mana tidak benar-benar taat dan patuh terhadap konstitusi partai dan konstitusi negara kayak gitu. Artinya dia melawan partai, dia tidak patuh terhadap konstitusi negara. Artinya proses kaderisasi yg berlangsung di PDIP perlu dikritisi di situ," ujar dia.
Al Fath menekankan perlunya partai-partai yang berjuang untuk kepentingan rakyat, baik sebagai oposisi maupun ketika berkuasa.
"Kita ingin kondisi jauh lebih baik, termasuk membenahi kondisi partai yang lebih baik. Jadi mode oposisi itu gunakan sebagai opisisi yg memperjuangkan hak rakyat dan ketika berkuasa pun tujuannya tetap sama, artiya kepentingan rakyat yang utama," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Siap Hadapi Gugatan Rp69 T Kasus Ijazah Palsu Jokowi, UGM Bakal Minta Bukti Kerugian di PN Sleman
-
Mobil Listrik Xiaomi SU7 Terancam Ramai Digugat, "Built Quality" Dipertanyakan
-
Gerak Cepat Memajukan Pendidikan Indonesia
-
Ayu Aulia Cibir Gugatan Lisa Mariana ke Ridwan Kamil
-
Ridwan Kamil Digugat di Pengadilan! Kuasa Hukum Buka Suara
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi