SuaraJogja.id - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menggencarkan intensifikasi pengawasan pangan di wilayahnya selama Ramadan. Sejauh ini masih ditemukan sejumlah pangan yang tidak memenuhi ketentuan.
Kepala BPOM DIY Bagus Heri Purnomo menuturkan pengawasan itu dilakukan sejak tanggal 4 Maret dan akan berlangsung hingga 18 April 2024 mendatang. Target sasaran pengawasan mulai dari distributor pangan, pasar modern, toko ritel makanan, pasar tradisional, pasar Ramadan dan hingga pembuat parsel berisi berbagai macam kudapan.
Sampai dengan hari ini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak 45 sarana di seluruh DIY. Hasilnya masih ditemukan belasan produk yang tidak sesuai dengan ketentuan.
"Sampai ke minggu kedua melakukan intensitifikasi pengawasan pangan olahan menjelang hari raya, kita seluruh DIY ya, kita sudah melakukan pengawasan sebanyak 45 sarana," kata Bagus ditemui di Pasar Sleman, Senin (25/3/2024).
Berdasarkan hasil pengawasan kepada 45 sarana tersebut, Bagus mengungkapkan ada 33 sarana memenuhi ketentuan. Sedangkan 12 sarana sisanya tidak memenuhi ketentuan.
Kategori tidak memenuhi ketentuan itu misalnya masih terdapat produk kadaluarsa, tanpa izin edar maupun produk-produk yang rusak.
"Jadi tadi dari 45 sarana, 33 memenuhi ketentuan dan 12 sarana tidak memenuhi ketentuan, kurang lebih 73 persen memenuhi ketentuan dan 26 persen tidak memenuhi. Ditemukannya untuk pangan rusak, kadaluarsa dan tanpa izin edar," terangnya.
Khusus untuk di Kabupaten Sleman sendiri, kata Bagus, hingga tanggal 22 Maret 2024 sudah ada 9 sarana yang diperiksa. Hasilnya 7 sarana masih memenuhi ketentuan dan dua sisanya tidak.
"Kemudian ditemukannya ada tiga item tanpa izin edar, 41 pcs tapi tanpa izin edar ini sudah kita minta untuk tidak dijual lagi, kemudian kita bina kepada penjualnya atau pembuatnya untuk mengurus izin edar," ujarnya.
Terbaru BPOM DIY juga telah melakukan uji sampling terhadap beberapa bahan pangan di Pasar Sleman pada Senin (25/3/2024). Hasilnya ditemukan satu bahan yakni cumi asin yang mengandung formalin.
Berita Terkait
-
Bedak Viva Sachet Apakah Sudah BPOM? Skincare Legend yang Banyak Variannya
-
Peran TMMIN dalam Menjaga Standar Kualitas Global Toyota
-
Daftar Promo Alfamart Hari Ini 10 Juni 2025: Diskon Produk Head & Shoulders, Pantene, dan Lainnya
-
Daftar Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Fresh Samarkan Tanda Penuaan
-
5 Rekomendasi Toner Pria di Indomaret Harga Mulai Rp30 Ribuan, Bikin Muka Cerah!
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?