SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberikan subsidi harga beras dan telur bagi masyarakat. Hal ini guna mencegah kenaikan harga bahan pokok jelang Hari Raya Idulfitri 2024.
Kegiatan operasi pasar ini diluncurkan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, beserta para stakeholder di Pasar Sleman pada Senin (25/3/2024). Ia berharap kegiatan ini dapat semakin meringankan masyarakat jelang Lebaran.
"Kita mengadakan launching pasar murah beras dan telur," kata Kustini ditemui di Pasar Sleman.
Kustini menerangkan kegiatan ini merupakan upaya Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman guna menanggulangi terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri. Termasuk salah satu upaya mencegah inflasi dengan pemberian subsidi kepada dua bahan pokok ini yakni beras dan telur ayam.
"Beberapa komoditas yang naiknya cukup signifikan adalah beras dan telur, dan juga daging ayam. Sehingga pada kesempatan hari ini ada dua kebutuhan pokok yang diberikan subsidi sebesar Rp2.000 yakni beras dan telur ayam," ujarnya.
Berdasarkan hasil pantauannya di Pasar Sleman, Kustini mengakui ada beberapa komoditas yang harganya naik. Namun rata-rata bahan pokok saat ramadan ini masih cukup stabil.
"Ini tadi saya tanya masih umum, cuma minyak, minyak itu harganya Rp15 ribu dijual Rp14,5 ribu dan Rp15 ribu. Masih stabil masih terjangkau," imbuhnya.
Diharapkan dengan panen raya yang sudah dilakukan kemarin, harga komoditas khususnya beras dapat semakin menurun. Dengan tetap dibantu oleh subsidi dari pihak-pihak yang ada.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menuturkan kegiatan Operasi Pasar ini akan dilaksanakan di dua pasar yakni pasar Sleman dan pasar Pakem. Kegiatan dilaksanakan mulai 25 Maret 2024 sampai hari raya Idul Fitri nanti.
Baca Juga: Panen Raya Januari-April Capai 25 Ribu Ton Lebih, Pemkab Sleman Sebut Stok Beras Surplus
"Khusus komoditas telur hanya tersedia di Pasar Sleman," ungkap Mae.
Ditambahkan Mae, kegiatan ini melibatkan sejumlah mitra pemasok dan mitra pengecer. Baik dari komoditas beras ataupun telur dari dua pasar tersebut.
Semua mitra tersebut juga akan menandatangani pakta integritas. Tujuannya sebagai komitmen untuk terlibat dan mengikuti semua ketentuan yang diatur dalam program ini.
"Kemudian untuk pembatasan, beras premium maksimal 5kg per konsumen per hari, telur ayam maksimal 2kg per konsumen per hari," tuturnya.
Anggaran kegiatan ini didukung oleh tiga BUMD di Kabupaten Sleman, PT BPR Bank Sleman, Perumda Air Minum Tirta Sembada, dan Bank BPD DIY. Dengan total anggaran mencapai Rp150 juta.
Berita Terkait
-
Lokasi Hadiah Telur Paskah EA FC Mobile, Cek Panduan Lengkapnya di Sini!
-
Makna Telur, Daun Palem dan Kelinci yang Identik saat Paskah
-
Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan