SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat kembali luncuran awan panas dan puluhan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 29 Maret - 4 April 2024.
"Pada minggu ini terjadi 1 kali awanpanas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur 1.700 meter," kata Agus, dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024).
Disampaikan Agus, dilaporkan terjadi hujan abu tipis di wilayah lereng merapi. Tepatnya di wilayah Desa Sewukan, Sengi dan Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Sementara guguran lava teramati sebanyak 49 kali ke arah barat daya sejauh maksimal 1.800 meter. Suara guguran terdengar 1 kali dari Pos Jrakah dengan intensitas kecil.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava dari survey drone tanggal 30 Maret 2024 berupa foto udara dan thermal, juga dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas awanpanas guguran dan guguran lava.
Titik panas tertinggi teramati sebesar 243 derajat celsius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Untuk morfologi kubah tengah relatif tetap.
Sementara itu titik panas tertinggi teramati sebesar 227,6 derajat celsius. Suhu itu lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya.
"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Maret 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.054.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.200 meter kubik," ujarnya.
Baca Juga: Begini Kondisi Gunung Merapi Sepekan Terakhir Pascarentetan Awan Panas
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa guguran yang mencapai 326 kali. Disusul gempa fase banyak 233 kali, 25 kali gempa tektonik, 51 kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa frekuensi rendah dan 1 kali gempa awan panas.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibanding minggi lalu," terangnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam sebesar 0,6 cm per hari.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Berita Terkait
-
Intensitas Guguran Lava Masih Tinggi, Morfologi Kubah Gunung Merapi Alami Perubahan
-
Gunung Merapi Luncurkan 91 Lava Sepekan Terakhir, Intensitas Kegempaan masih Cukup Tinggi
-
Jadwal Imsakiyah Yogyakarta dan Sekitarnya, 13 Maret 2024/2 Ramadan 1445 H
-
Begini Kondisi Gunung Merapi Sepekan Terakhir Pascarentetan Awan Panas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Wajib Izin! Nasib Juru Parkir Pasar Godean di Ujung Tanduk, Apa Untungnya?
-
Beyond ATM: Cara BRI Proteksi Uang Anda di Era Perbankan Digital
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan