SuaraJogja.id - Tingginya jumlah pemudik yang mencapai 11,7 juta orang ke Yogyakarta membuat volume semakin bertambah selama libur panjang Lebaran 2024. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat, ada kenaikan 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul selama Lebaran pada 8-15 April 2024.
"Untuk kenaikan sampah diperkirakan 65 ton dengan rincian Kota 30 ton, Bantul 20 ton dan Sleman 15 ton," papar Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Senin (15/04/2024).
Padahal menurut Kusno, selama ini sampah yang bisa diangkut dari tiga kabupaten/kota tersebut ke TPST Piyungan mencapai 350 ton per hari. Akibatnya masih banyak sampah yang berceceran di sejumlah titik karena belum bisa terangkut ke depo.
Apalagi sebagian petugas kebersihan di lapangan juga bergiliran libur Idul Fitri 1445 H. Sehingga pengangkutan sampah masih belum bisa dilakukan secara optimal.
"Masih ada sampah yg bercecer di jalan dikarenakan petugas di lapangan sebagian secara bergilir libur idul fitri. Mudah-mudahan mulai hari esok [selasa 16/04/2024], petugas sudah normal [untuk mengangkut sampah] dan untuk yang dipinggir jalan bisa dieksekusi oleh petugas dari kota jogja maupun kabupaten yang lainnya," tandasnya.
Kusno menambahkan, meski ada peningkatan volume sampah selama Lebaran, Pemda DIY sengaja tidak menambah kuota pengangkutan sampah tiga kabupaten/kota ke TPST Piyungan. Sampah depo-depo di Kota Yogyakarta yang dikosongkan selama libur Lebaran untuk menampung sampah wisawatan dan pemudik pun dikirim ke TPST Piyungan.
"Untuk evaluasi pengosongan [depo] kota, ini masih pengosongan paska liburan [lebaran] ini masih. Namun kami melihatnya sudah separo dari depo kemarin sudah terangkut ke piyungan," paparnya.
Kusno kembali mengingatkan Pemkot Yogyakarta, Pemkab Sleman dan Bantul untuk segera merealisasikan desentralisasi pengolahan sampah. Sehingga sampah-sampah yang dihasilkan selama libur panjang Lebaran bisa ditangani dan tidak menumpuk di sejumlah badan jalan.
Pemkab Sleman dan Bantul, lanjut Kusno disebut sudah jauh lebih siap dalam melaksanakan program desentralisasi pengolahan sampah. Sejumlah TPST disiapkan seperti di Minggir, Kalasan, Bawuran dan lainnya.
"Nanti kita lihat, evaluasi kan nanti di tanggal 17 [april 2024], kami ada evaluasi mengundang kabupaten/kota sampai diakhir april ini nanti seperti apa," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kementerian Perhubungan Sebut Program Mudik Bareng Tahun Ini Turunkan Angka Kecelakaan hingga 20 Persen Lebih
-
Pemkot Jogja Pastikan Tidak Ada WFH Lebaran Bagi ASN, Besok Masuk!
-
Selama 4 Hari Libur Lebaran Wisata di Bantul Dikunjungi Lebih dari 77 Ribu Orang, Penerimaan PAD Capai Rp741 Juta
-
Puncak Arus Mudik di Bandara YIA Diperkirakan Terjadi Senin Esok, Tiket Ke Jakarta Capai Rp 1,8 Juta untuk Kelas Ekonomi
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
-
Kapan Pemain Timnas Indonesia Berkumpul Hadapi FIFA Matchday? Ini Jadwalnya
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
Terkini
-
Berbagai Keunggulan Jika Anda Gabung Promo Novablast 5
-
Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja
-
Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?
-
Ricuh di Jogja, Polisi Pastikan Ratusan Suporter Asal Bandung sudah Dipulangkan
-
Ricuh Suporter PSIM dan Persib di Jogja, Polisi Sebut Timbulkan Beberapa Korban Luka