SuaraJogja.id - Pergerakan arus balik melalui Terminal Jombor, Sleman mengalami peningkatan. Pada puncaknya pergerakan masyarakat tembus hingga 2900 orang lebih.
Kepala Balai Pengelolaan Terminal dan Perparkiran Dishub DIY, Agnes Dhiany Indria Sari menuturkan puncak arus balik di Terminal Jombor terjadi pada Sabtu dan Minggu tepatnya 13-14 April 2024 kemarin. Pergerakan tertinggi terjadi pada H+4 atau hari Minggu kemarin.
"Puncaknya sudah Sabtu Minggu kemarin hanya ini masih ada arus balik juga tapi mungkin tidak seramai kemarin. Sabtu Minggu puncaknya hari Minggu kemarin H+4," kata Agnes, Selasa (16/4/2024).
Disampaikan Agenes, peningkatan pergerakan masyarakat pada saat arus balik di Terminal Jombor kemarin mencapai 18,26 persen untuk kedatangan. Dari rata-rata harian 334 armada mencapai 395 armada bus.
Kemudian untuk yang keberangkatan kenaikannya mencapai 17,61 persen dari 335 armada meningkat hingga 394 armada yang berangkat. Jumlah armada yang meningkat turut serta sejalan dengan jumlah penumpang yang datang maupun pergi.
Baca Juga: Sebanyak 30 Barang Pemudik Tertinggal di KA Yogyakarta Selama Lebaran, Nilainya Mencapai Rp 126 Juta
"Ya di puncaknya kemarin kalau untuk yang penumpang datangnya 957 orang, peningkatan 12,58 persen. Sedangkan untuk yang berangkat itu ada 1.951 dari rata-rata harian 1.400, jadi meningkat 39,36 persen," terangnya.
"Total satu harinya kemarin (puncak arus balik) sekitar 2.908 orang untuk yang mobilisasi dari Jombor," imbuhnya.
Keberangkatan atau arus balik dari Jombor sendiri, kata Agnes, didominasi pemudik dari wilayah Jabodetabek. Sementara untuk kedatangan kebanyakan berasal dari Sumatera.
Arus balik sendiri diprediksi masih akan terjadi hingga hari ini. Walaupun memang jumlahnya tidak akan sebanyak pada akhir pekan kemarin.
"Masih ada (prediksi arus balik), tapi jumlahnya sudah menurun tidak sebanyak yang hari minggu kemarin," tandasnya.
Baca Juga: Sabtu Ini Puncak Wisatawan dari Solo, 250 Ribu Penumpang Commuterline Masuk Jogja
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi