SuaraJogja.id - Beberapa hari terakhir muncul isu adanya kebijakan Kemendikbudristek terkait penggantian seragam sekolah untuk jenjang SD, SMP hingga SMA. Kebijakan ini kabarnya diberlakukan pasca Lebaran 2024.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY pun merespon isu ini. Ketua PGRI DIY, Baskara Aji di Yogyakarta, Rabu (17/04/2024) menyatakan, bila benar direalisasikan, kebijakan tersebut mestinya tidak diberlakukan secara mendadak.
"Pengadaan seragam, buat orang tua itu bukan harga yang murah," ujarnya.
Menurut Aji, banyak pelajar yang menggunakan seragam mereka bertahun-tahun karena tidak mampu membeli yang baru. Bahkan sampai lulus pun ada murid yang menggunakan seragam lama mereka akibat keterbatasan ekonomi keluarga.
Baca Juga: Beda dari yang Lain, KPPS di Gunungkidul Ini Pilih Pakai Seragam SD saat Pemungutan Suara
Karenanya bila kebijakan seragam baru diberlakukan tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat, maka akan banyak orang tua yang mengalami kendala. Apalagi bila tidak ada toleransi waktu untuk pengadaan seragam.
"Kalau ada kebijakan baru harus ada toleransi waktu yang cukup supaya orang tua bisa menyiapkan anaknya. Itu pun harus ada intervensi bagi kelompok keluarga tidak mampu [secara ekonomi], bisa dicari alternatif mencarikan seragamnya dari mana," tandasnya.
Aji mencontohkan, sekolah bisa saja memberlakukan kebijakan subsidi silang dalam pengadaan seragam baru. Siswa yang tidak mampu secara ekonomi bisa dibantu mendapatkan seragam baru dengan bantuan orang tua siswa yang mampu secara finansial.
"Alternatif lain bisa dari sumber daya lain seperti [menggunakan] bos (Bantuan Operasional Sekolah-red), bosda (BOS Daerah-red) juga bisa dipakai utk mengganti seragam siswa," jelasnya.
Kemendibudristek sendiri membantah adanya isu penggantian seragam. Dalam pemberitaan yang beredar, aturan seragam masih disesuaikan dengan Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Sehingga tidak ada aturan yang mengharuskan siswa membeli seragam baru pada 2024.
Baca Juga: UGM Raih Skor SINTA Tertinggi Nasional, Bukti Kontribusi Luaran Penelitian Terekognisi
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pesona Anggun Arumi Bachsin dalam Balutan Seragam PKK, Langsung Banjir Pujian
-
Perjalanan Sritex: Pernah Bikin Seragam Tentara NATO, Kini Pailit sampai PHK Ribuan Karyawan
-
Ketika Seragam Upacara Seharga Yamaha NMAX Turbo: Curhat Istri Anggota DPRD Guncang Medsos
-
DPR Ingatkan Menteri Satryo: Kemendikbudristek Harus Jadi Contoh, Bukan Sumber Masalah
-
Apa Itu IISMA? Diisukan Terancam Bubar di Tengah Carut Marut Kampus Merdeka
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB