SuaraJogja.id - Pergerakan wisatawan di Kota Yogyakarta selama libur Lebaran 2024 mencapai 277.996 orang. Angka yang tercatat selama 10 hari masa libur Lebaran itu didominasi wisatawan dalam negeri.
Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo merinci dalam libur Lebaran kemarin ada 268.690 wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Gudeg. Sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 9.306 orang.
"Sehingga kalau ditotal ada pergerakan wisatawan itu 277.996 wisatawan yang ada di Kota Yogyakarta. Hanya libur Lebaran, selama 10 hari," kata Singgih, ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (19/4/2024).
Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan pada periode yang sama libur Lebaran tahun lalu. Pada 2023 total pergerakan wisatawan ke Kota Jogja sebanyak 204.674 orang.
Kemudian, lanjut Singgih, rata-rata nilai belanja wisatawan di Kota Jogja juga mengalami kenaikan. Untuk wisatawan nusantara rata-rata belanja mencapai Rp2.183.249 per orang.
"Kalau wisatawan mancanegara memang lebih tinggi itu sekitar 5,1 juta. Ini terjadi peningkatan sedikit dari tahun lalu. Ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan," terangnya.
Adapun untuk lama menginap wisatawan atau length of stay justru mengalami sedikit penurunan. Disampaikan Singgih, lama tinggal wisatawan pada periode libur Lebaran ini tidak mencapai rata-rata dua hari.
"Untuk length of stay ini agak singkat daripada tahun lalu, kalau tahun lalu bisa mencapai 2,1 hari, nah libur lebaran ini 1,81 hari," ucapnya.
Pihaknya menduga ada beberapa penyebab terkait menurunnya angka lama tinggal di Kota Jogja. Salah satunya aksesibilitas yang kini sudah semakin mudah.
Tidak hanya jalur-jalur alternatif yang kini sudah mulai dimanfaatkan oleh para pemudik atau wisatawan. Jalur fungsional tol yang dibuka pun semakin mempercepat dan mempermudah aksesibilitas masyarakat.
"Mungkin kalau kita bicara length of stay itu lama mereka tinggal itu berkaitan dengan sisi aksesibilitas yang semakin lebih mudah. Jadi pergerakannya jadi lebih dinamis. Artinya mungkin di Kota Jogja kemudian berpindah-pindah, artinya itulah yang kemudian akan saling terkait, itu di situ. Jadi aksesibilitas kemudahan jalan tol, jalan alternatif dan sebagainya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Akan Alihkan Impor LPG hingga Minyak Mentah dari Timur Tengah ke AS
-
Defisit Rp662 T: Dampak Nyata Janji Politik yang Tak Terkendali
-
YLKI Soroti Banjir Keluhan Barang Palsu & Refund Macet saat Belanja Online
-
Jakarta Fair Kemayoran 2025: Surga Belanja, Kuliner, dan Hiburan di Jantung Jakarta!
-
Tips Belanja Cerdas di Jakarta Fair Kemayoran Pakai PayLater
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
BRI Perkuat Peran dalam Green Economy Lewat Green Financing Hingga Capai Rp89,9 Triliun
-
Eksekusi Paksa Satu Rumah di Lempuyangan: Penghuni Layangkan Gugatan, LBH Siap Lawan PT KAI
-
Dari TKI Ilegal ke Kurir Sabu Tisu Basah, Tato Artis Jadi Pintu Masuk Sindikat Internasional
-
Sabu Cair dalam Tisu Basah: Jaringan Narkoba Internasional Gemparkan Yogyakarta!
-
Tisu Basah Berisi Sabu, Polda DIY Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Negara di Bandara YIA