SuaraJogja.id - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Gunungkidul telah membuka pendaftaran bakal calon bupati dan calon wakil bupati (Cabup-Cawabup) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Mereka membuka pendaftaran sejak Senin (22/4/2024) hingga Rabu (24/4/2024) esok.
Ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul, Heri Nugroho menuturkan hari pertama kemarin sudah ada dua nama yang mengambil formulir pendaftaran. Dua nama tersebut adalah Sunaryanta dan Dr Supriyadi. Keduanya bukan kader Partai Golkar yang mengambil formulir. di mana Sunaryanta mengambil formulir bakal calon bupati dan Dr Supriyadi mengambil formulir cabup serta cawabup.
"Hari ini rencananya ada pak Sugiyartono, beliau basicnya kerja di media nasional. Katanya mau ambil formulir cabup," tutur dia, Selasa (23/4/2024).
Heri menjelaskan, Sunaryanta adalah bupati petahana di mana pada Pilkada sebelumnya Partai Golkar juga turut mengusungnya. Sementara Dr Supriyadi adalah seorang guru besar di Universitas Negeri Surakarta (UNS) asal Rongkop Gunungkidul yang juga mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gunungkidul.
Sementara dari internal Partai Golkar nanti rencananya bakal ada 3 nama yang mengambil formulir. Ketiganya adalah Sarif Guska Laksana, Heri Nugroho dan Anti Kumalasari. Ketiganya juga merupakan caleg terpilih pada pemilu kemarin.
"Saya (Heri Nugroho), mas Guska dan Mbak Anti akan mengambil formulir cawabup," kata dia.
Guska adalah anak dari politisi kawakan sekaligus Ketua DPD Partai Golar DIY yang memperoleh suara terbanyak dalam Pileg kemarin. Heri Nugroho sendiri selain Ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul juga menjabat wakil ketua DPRD Gunungkidul. Sementara Anti adalah wajah baru anggota DPRD Gunungkidul periode mendatang.
Kendati ada beberapa nama kader internal, namun bukan berarti nantinya bakal lebih diprioritaskan dalam mendapatkan rekomendasi dari DPP. Karena untuk mendapatkan rekomendasi tentu harus melalui beberapa mekanisme partai, salah satunya adalah survei.
"Jadi nanti setelah pendaftaran ditutup akan ada yang akan kami lakukan. Surveinya 3 tahap," tambahnya.
Untuk pembiayaan survei, Heri mengungkapkan bakal ditanggung renteng alias ditanggung bersama semua kandidat yang mendaftar. Uang tersebut nanti bakal dikembalikan oleh kandidat yang mendapatkan rekomendasi dari DPP. Sehingga kandidat yang mendaftar tidak akan kehilangan uangnya.
Hanya saja, Partai Golkar Gunungkidul memang tidak bisa mengusung sendirian calon mereka. karena hanya mendapat 6 kursi dalam Pileg kemarin, maka nantinya Partai Golkar harus berkoalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung cabup-cawabup.
"Saat ini kami intensif menjalin komunikasi dengan dua partai, Gerindra dan PKB. Nanti dalam komunikasi lanjutan akan kita sodorkan kandidat cabup cawabup hasil proses di internal Partai Golkar," terangnya.
Kendati telah berkomunikasi intensif dengan partai Gerindra dan Partai kebangkitan bangsa namun Partai Golkar masih membuka diri untuk berkomunikasi dengan partai-partai yang lain seperti Nasdem PDIP ataupun semua partai. Karena saat ini masih sangat awal menentukan arah koalisi dari Partai Golkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
ITF Bawuran Genjot Kapasitas: Bakar Sampah Lebih Banyak, Biaya Juga Naik?
-
Profil Salsa Erwina, Perempuan Muda dari UGM yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Guru Jadi 'Korban' Pertama? Terungkap Alasan Guru SMPN 3 Berbah Ikut Terpapar Keracunan Makanan Gratis
-
Trans Jogja Terancam? Subsidi Dipangkas, Bus Jadi Billboard Berjalan
-
Tragis! Warga Sleman Temukan Mayat Bayi di Bawah Pohon Beringin, Tali Pusar Belum Terpotong