SuaraJogja.id - Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah mendesak calon wali kota dan bupati yang bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di kabupaten/kota di DIY agar peduli darurat sampah. Sebab isu sampah di DIY menjadi persoalan serius yang berdampak pada banyak hal.
"Kita minta siapapun nanti calonnya harus memiliki misi dan visi serius dalam menangani masalah lingkungan, termasuk sampah di jogja ini," papar Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah dikutip Minggu (19/5/2024).
Menurut Salmah, Aisyiyah sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang lahir di Yogyakarta memiliki keprihatinan dengan adanya isu sampah yang tidak kunjung usai di kota ini. Hingga kini masih saja banyak ditemui tumpukan-tumpukan sampah di Yogyakarta yang berpredikat sebagai Kota Pariwisata dan Pendidikan ini.
Karenanya selain mendesak pada calon walikota dan bupati untuk fokus menangani masalah sampah, Aisyiyah mencoba ikut berperan dalam memberikan edukasi dan advokasi kepada pemerintah daerah. Apalagi banyak perempuan-perempuan di lembaga itu yang memiliki kompetensi dalam bidang lingkungan hidup dan green technologi.
"Di tingkat aisyiyah, kita juga sudah penerapan pengelolaan sampah serta melakukan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.
Terkait Milad ke-107, Salmah menyampaikan PP Aisyiyah memperkokoh sekaligus memperluas jejaring dakwah kemanusiaan. Sebab secara historis PP Aisyiyah maupun Muhammadiyah memiliki kepedulian pada bidang kemanusiaan.
"Hal itu juga menjadi tema besar milad ke-107, yakni memperkokoh dan memperluas dakwah kemanusiaan semesta yang berlangsung 19 Mei di Surakarta," katanya.
Untuk memperkokoh gerakan dakwah kemanusiaan yang sejatinya sudah eksis, maka cara-cara yang dilakukan adalah kolaborasi dengan pihak lain. Fokus kemanusiaan memiliki berbagai aspek yang sangat beragam seperti kemiskinan, pendidikan, penanganan konflik, hingga membantu dalam mitigasi dan sumbangan bencana karena banyaknya konflik antarnegara.
"Gerakan Aisyiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusian, perlindungan perempuan dan anak, hingga kepedulian kepada kelompok marginal adalah perwujudan dakwah kemanusiaan yang akan terus dilakukan," paparnya.
Baca Juga: Kunjungan ke Suarajogja, Ketua Umum PB IDI Cerita Soal Blusukan hingga Main Ping pong
Sementara Sekretaris Umum PP Aisyiyah Tri Hastuti mengungkapkan, keikusertaan anggota Aisyiyah yang ikut pilkada kali ini, organisasi tersebut belum mendapatkan laporan pasti. Namun berdasarkan pengalaman dalam pemilu legislatif pada Februari 2024 lalu, kuota perempuan yang lolos masih sangat kecil dibawah 30 persen.
Namun mereka optimis dalam pilkada nanti hasilnya akan lebih baik. Calon-calon yang maju pilkada nanti akan dipanggil PP Aisyiyah untuk menyampaikan visi dan misinya.
"Nanti kita undang dan ajak diskusi dan sebagainya," ujar dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Jogja Diguyur Hujan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Lengkap Rabu, 17 September 2025
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian