SuaraJogja.id - Persoalan darurat sampah di Kota Yogyakarta mulai ada titik terang. Tumpukan sampah yang berserakan di depo maupun sejumlah ruas jalan di Kota Yogyakarta bisa ditampung di Kabupaten Bantul.
Pemkab Bantul akhirnya bersedia membangun kawasan Intermediate Treatment Facility (ITF) atau Pengolahan Sampah Terpadu (PST) untuk Pemkot Yogyakarta di Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret. Tak tanggung-tanggung, PST yang akan mulai beroperasi pada awal Juni 2024 tersebut nantinya bisa menampung.
"Kita bangun PST di Bawuran di lahan seluas 6.7 hektar," ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih usai menandatangi kontrak dengan Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (17/05/2024).
Menurut Halim, untuk tahap pertama, PST Bawuran akan menampung sekitar 40 ton sampah dari Kota Yogyakarta setiap harinya. Kedepan, jumlah sampah yang ditampung akan ditambah sesuai kapasitas PST yang mencapai 100 ton per hari tersebut.
Selain PST Bawuran, Pemkab Bantul juga menyediakan sejumlah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, and Recycle (TPS3R) di tingkat desa/kelurahan yang membantu mengolah sampah. Selain itu di setiap padukuhan ada Rumah Pilah Sampah yang didukung oleh anggaran Pemkab Bantul melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Padukuhan (PPBMP).
Tempat-tempat tersebut bisa menampung sampah dari Kota Jogja yang makin tak terkendali karena tidak tertangani dengan maksimal.
"Kalau nanti bawuran tidak bisa menampung semua ya bisa dikirim ke tempat lain yang juga kami bangun," ujarnya.
Menyoal konsep pembayaran pengolahan sampah Kota Yogyakarta ke Bantul, Halim tidak mau menyebutkannya. Namun nantinya pemilahan dan pengolahan sampah tersebut akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bantul.
"Ya kalau sistem pembayaran [pengolahan sampah kota di bantul] bukan wewenang saya, ada bumd," jelasnya.
Baca Juga: Aksi Anarkis Pelemparan Petasan Kembali Terjadi di Kota Jogja
Sementara Singgih mengaku, selain bantuan dari Bantul, Pemkot Yogya juga akan terus berupaya mengolah sampah secara mandiri melalui TPST yang sudah ada. Pemkot Yogya sudah membangun TPST di 3 lokasi.
"Sementara yang sekarang sudah beroperasi ada 2 yakni di Nitikan dan Kranon, dengan kapasitas mencapai 100 ton per hari untuk 2 lokasi tersebut. Kalau tambah 1 TPST lagi, dapat mengolah 20-25 ton sampah per hari. Maka ada 125 ton yang sudah kita tangani," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?
-
Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...