SuaraJogja.id - Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menungkap tren tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat) di wilayahnya selama ini. Aksi curat yang terungkap sejauh ini masih dilakukan dengan cara konvensional.
Konvensional dalam hal ini yaitu dengan cara-cara merusak rumah atau tempat yang disasar. Misalnya mencongkel jendela atau pintu rumah.
"Sampai sejauh ini terkait para pelaku yang berhasil kita amankan trennya masih belum berubah, masih secara konvensional, pencurian dengan pemberatan yaitu dengan cara-cara merusak, misalnya memasuki rumah dengan mencongkel jendela atau mungkin merusak pintu rumah sehingga bisa terbuka," kata Tri di Mapolda DIY, Senin (20/5/2024).
"Masih seperti itu cara-caranya, dan alat-alat yang digunakan juga masih kurang lebih sama dengan linggis dan lain sebagainya," imbuhnya.
Baca Juga: Pertengahan Juni Proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2 Masuk Area Ring Road Utara, Lalu Lintas Tetap Dibuka
Diungkapkan Tri, aksi curat ini dapat dilakukan akibat ada niat dan kesempatan para pelaku. Masyarakat diimbau lebih waspada terkait aksi-aksi serupa ke depan.
Selain itu, ia meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam meminimalisir tindak pidana tersebut. Salah satunya dengan lebih lagi mengamankan harta kekayaan atau benda-benda berharga miliknya.
"Bisa dengan melaksanakan kegiatan preventif, patroli atau jaga warga dan sebagainya. Sehingga apabila ini dilakukan tentu kesempatan dari para pelaku berkurang. Sehingga peran serta masyarakat ikut menentukan kesempatan para pelaku," tandasnya.
Polda DIY beserta polsek jajaran berhasil mengungkap 36 kasus pencurian dengan pemberatan (curat) dalam Operasi Curat Progo 2024. Total ada 40 tersangka yang diamankan dari puluhan kasus tersebut.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda DIY AKBP Verena SW menuturkan Operasi Curat Progo 2024 tersebut dilaksanakan selama 14 hari mulai dari tanggal 1-14 Mei 2024. Hal ini dilakukan menyusul tindak pidana curat yang masih menjadi atensi dari kepolisian di DIY.
Baca Juga: Cerita Ibu-ibu di Bantul yang Nyaris Diperkarakan karena Curi Petai, Selamat Berkat Suaminya Sendiri
"Untuk di wilayah Polda DIY curat masih menjadi atensi ataupun kasus menonjol dan atensi dari pimpinan. Jadi ada enam kasus menonjol. Pertama curat, kedua curas, ketiga curanmor, keempat penganiayaan, lima pengeroyokan, dan enam narkoba," kata Verena.
Berita Terkait
-
Perbaiki Asrama Madura di Jogja, Mahfud MD Cerita Sulitnya Cari Donatur
-
Jajaran Polda DIY Berhasil Ungkap 36 Kasus Curat dalam Dua Pekan, Total 40 Tersangka Ditangkap
-
Bentuk Sekolah Perempuan, Pemkot Yogyakarta Wadahi Penyintas Kekerasan
-
Penghapusan Separator di Kawasan Ring Road Dibatalkan, Kebijakan Ini yang Bakal Diterapkan
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika