SuaraJogja.id - Bupati Gunungkidul Sunaryanta mendukung masyarakat Kalurahan Bejiharjo melestarikan tradisi bersih Sendang Kyai Sejati sebagai sarana untuk memperkuat kebersamaan di tengah masyarakat.
"Dalam kehidupan yang telah bertransformasi dengan peradaban modern, masyarakat Gunungkidul tetap melestarikan budaya-budaya tradisional. Hal ini sungguh luar biasa dan menunjukkan kekuatan bangsa ini yang terletak pada kebersamaan," kata Sunaryanta di Gunungkidul, Senin.
Ia mengatakan kegiatan budaya seperti ini, yang biasanya diselenggarakan sekali dalam setahun, merupakan bagian dari upaya membangun kebersamaan. Ia berharap acara serupa terus dilestarikan untuk memperkuat pilar bangsa dan bela negara.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Kegiatan ini adalah bentuk wujud syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan menunjukkan bahwa kekuatan budaya ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita," kata Sunaryanta.
Baca Juga: Sebulan Tak Hujan, Warga Panggang Gunungkidul Terpaksa Beli Air Bersih Keliling
Sunaryanta juga menyampaikan bahwa acara budaya tersebut mengandung nilai sejarah yang penting bagi perjalanan kehidupan masyarakat Gunungkidul. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, termasuk yang berada di kota, untuk mengenal dan menghargai kekuatan budaya yang ada di Gunungkidul.
"Kita yang bermasyarakat terus melestarikan budaya-budaya Timur yang berada di tengah-tengah kehidupan kita. Sejarah yang terkandung dalam kegiatan ini adalah bagian dari perjalanan masyarakat Gunungkidul dan bangsa kita," katanya.
Acara tersebut diharapkan dapat diunggah ke media sosial dan platform digital lainnya agar masyarakat luas dapat melihat kekuatan budaya yang dimiliki Gunungkidul.
Sunaryanta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersatu padu dalam memajukan dan melestarikan budaya sebagai salah satu kekuatan bangsa.
Ketua panitia bersih sendang Kyai Sejati Setio mengatakan kegiatan ini diikuti oleh tujuh RT di wilayah tersebut. Warga masyarakat yang datang membawa encek atau wadah makanan yang dibuat dari pelepah pohon pisang dikumpulkan di kawasan sendang. Panitia menyebut ada 270 encek dan 70 ingkung ayam yang terkumpul. Setelah didoakan melalui genduri makanan tersebut dibagikan kepada warga yang hadir.
Baca Juga: Serangan DBD di Gunungkidul Menyentuh Angka 660 Kasus, Tiga diantaranya Meninggal Dunia
"Antusias warga setiap tahunnya terus meningkat, tidak hanya warga lokal namun juga dihadiri warga dari berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta