Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 01 Juni 2024 | 21:24 WIB
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Yogyakarta, Selasa (14/05/2024) menyampaikan komentarnya terkait aksi ricuh siswa di Yogyakarta Senin (13/5/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Haedar mengatakan bahwa berbagai slogan, retorika, dan jargon menawan tentang Pancasila akan kehilangan sukma jika tidak disertai komitmen sistem dan manusianya untuk mewujudkan kelima sila Pancasila dalam berbangsa-bernegara.

Dia berharap Pancasila jangan sampai hanya menjadi retorika dan teori utopia yang mengawang di angkasa, namun kehilangan pijakan dan bukti nyata di bumi Indonesia, serta jadi kemegahan simbol tanpa makna.

Seluruh pejabat di eksekutif, legislatif, yudikatif, partai politik, dan institusi pemerintahan maupun komponen bangsa lainnya, kata dia, wajib hukumnya ber-Pancasila dalam kehidupan nyata.

"Itulah Pancasila kata kerja, bukan Pancasila kata benda. Pancasila yang akan menjadikan Indonesia jaya menuju cita-cita yang ditorehkan para pendiri negara," ujar dia.

Baca Juga: Hadirkan Shaggydog hingga Maliq & D'essentials, Joget-in Festival Yogyakarta Siap Ajak Kawula Muda Berjoget Bersama

Load More