SuaraJogja.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meyakini aksi Israel menghambat bantuan kemanusiaan untuk Palestina dilakukan secara strategis dan sistematis. Termasuk dengan upaya pelemahan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Upaya pelemahan UNRWA itu dilakukan sejak muncul rekayasa tuduhan keterlibatan beberapa staf UNRWA dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Namun nyatanya, setelah investigasi hal tersebut tidak terbukti.
"Maka upaya pelemahan dilakukan, salah satu upaya pelemahan yang dilakukan kepada UNRWA adalah dihentikannya bantuan kemanusiaan, bantuan dari para donor kepada UNRWA terutama dari Amerika Serikat," terang Retno dalam acara Public Lecture bertajuk Diplomasi Indonesia untuk Palestina di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (3/6/2024).
Namun pihaknya tidak tinggal diam begitu saja dengan kondisi yang ada. Diplomasi untuk membuka kembali kran bantuan kepada warga Palestina itu bisa terwujud.
Kini satu demi satu bantuan itu sudah mulai dialirkan kembali ke UNRWA. Retno bilang Amerika Serikat termasuk negara yang sampai saat ini belum atau tidak membuka kembali kran bantuan kepada UNRWA.
"Kenapa upaya pelemahan UNRWA dilakukan? Ini tentunya dampaknya tidak hanya memperburuk pelayanan kepada para pengungsi tetapi secara sistematis dan strategis memang dilakukan oleh Israel untuk meniadakan isu pengungsi," ujarnya.
"Jadi kalau mereka tidak dilayani terpaksa mereka akan tinggal di negara-negara tersebut. Sehingga isu pengungsi menjadi tidak ada, isu right to return bagi para pengungsi menjadi tidak ada. Sehingga salah satu elemen perjanjian perdamaian mengenai right to return untuk para pengungsian ditiadakan secara sistematis strategis oleh Israel," tambahnya.
Kendati demikian, Menlu memastikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan termasuk bersama UNRWA. Apalagi UNRWA memerlukan bantuan keuangan yang banyak sekali.
"Karena dia menangani hampir 6 juta pengungsi yang tersebar tidak hanya di Gaza tapi di tepi barat di Jordania, Suriah, dan juga Lebanon. Dengan menyusutnya bantuan maka kita harus ada pihak-pihak yang meningkatkan bantuan dan yang meningkatkan bantuan itu antara lain Indonesia," katanya.
Baca Juga: Sempat Ramai Tagar All Eyes on Rafah, Tiga Negara Ini Akhirnya Beri Dukungan ke Palestina
Komunikasi terus dilakukan Indonesia dengan UNRWA terkait bantuan ini. Isu-isu yang coba ditiadakan oleh Israel akan coba terus ditangkal dengan berbagai upaya.
"Kita tetap ingin Palestina memiliki negara. Maka isu-isu yang menghambat pelaksanaan atau menghambat realisasi berdirinya sebuah negara Palestina itu yang akan kita bela," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI