Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 10 Juni 2024 | 15:11 WIB
Tumpukan sampah di jalan-jalan wilayah Kota Yogyakarta, Senin (10/6/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id -  Persoalan sampah di Kota Yogyakarta nampaknya masih belum usai. Sejumlah titik khususnya di jalan-jalan masih saja ada terlihat tumpukan sampah yang belum terangkut.

Berdasarkan pantauan Suara Jogja di Jalan Magelang misalnya, tepatnya di wilayah Tegalrejo, Kota Jogja tampak tumpukan sampah mulai kembali menumpuk. Meskipun sudah diangkut beberapa waktu lalu, tumpukan itu muncul kembali.

Bergeser sedikit ke arah sebelum lampu merah Pingit, di Cokrodiningratan, Jetis, Kota Jogja pemandangan serupa masih terlihat. Padahal jelas-jelas ada peringatan tulisan dilarang membuang sampah di lokasi tersebut. 

Terkait hal itu, Pejabat (Pj) Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menuturkan masih akan bertahap melakukan pengangkutan sampah-sampah itu. Hal ini menyusul belum optimalnya operasional tiga TPS3R yang ada di Kota Jogja, yakni Kranon, Karangmiri dan Nitikan. 

Baca Juga: Dedikasi Sepanjang Hayat untuk Ketoprak, Jejak Maestro Bondan Dikenang Lewat "Rembulan Wungu"

"Ya nanti pelan-pelan. Gini jadi yang itu, kita kan ada 678 bank sampah nanti-nanti ini akan kita gerakan lagi bagi lokasi-lokasi yang berdekatan dengan bank sampah yang nanti akan kita warning untuk dimanfaatkan tapi kalau yang lain ya tentunya kami akan sisir terus," kata Sugeng, Senin (10/6/2024).

Selain memastikan akan terus menyisir dan mengangkut sampah-sampah itu. Sugeng menuturkan nantinya sampah itu akan diangkut ke depo untuk sementara waktu.

"Ya minimal itu kita sementara misalnya harus diangkut ya minimal kita poskan ke depo dulu. Sambil lalu nanti dari depo untuk kita lakukan pengolahan ke tiga titik itu maupun ke lokasi yang dimungkinkan seperti itu," ungkapnya. 

Dipastikan Sugeng, Pemkot Jogja sudah berkomitmen penuh untuk menangani masalah sampah. Kini pihaknya masih menunggu TPS3R itu beroperasi secara optimal dan diperkirakan mampu menyerap hingga 200 ton sampah per hari.

"Lah kenapa tumpukan-tumpukan di depo itu masih ada karena itu sebenarnya kan kemarin pada saat Piyungan closed dan sebagainya waktu itu, bukan closed tapi sudah mulai ditolak," ujarnya.

Baca Juga: Apindo Yogyakarta: Tunda? Lebih Baik Batalkan Saja Tapera!

"Kemudian kita sendiri di tiga titik belum siap sehingga saat ini kan baru menyerap sekitar 140 ton - 160 ton per hari. Sehingga mesti di depo-depo itu masih ada sisa pembungan yang belum terangkut dan termasuk itu kan sebenarnya bagian dari sisa tumpukan yang terdahulu yang mana di tiga titik itu belum mulai operasional. Sekarang pun tiga titik itu juga baru ya 80 persen," sambungnya.

Load More